Inilah Surat Kesepian dan Penderitaan Jonghyun SHINee Sebelum Meninggal Bunuh Diri
Dia menuliskan caption panjang, yang merupakan surat dari Jonghyun SHINee.
Penulis: Fatimah Artayu Fitrazana | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM - Nine9 dari band Dear Cloud mengungkapkan surat yang ditulis Jonghyun SHINee sebelum kematiannya, Senin (18/12/2017).
Nine9 mengungkapkannya melalui akun Instagramnya hari ini, Selasa (19/12/2017).
Dalam unggahannya, Nine9 hanya memberikan foto berwarna hitam dan kosong.
Dia menuliskan caption panjang, yang merupakan surat dari Jonghyun SHINee.
Berikut ini surat Jonghyun SHINee, Tribunjogja.com menerjemahkannya dari laman Allkpop:
"Aku hancur dari dalam. Depresi yang perlahan-lahan menggerogotiku telah benar-benar menelanku, dan aku tidak bisa memenangkannya.
Aku membenci diriku sendiri. Aku telah mencoba untuk menahan ingatan (yang mengerikan/menyedihkan) dan berteriak pada diriku sendiri untuk mendapatkan pegangan, tapi tidak ada jawaban.
Jika aku tidak bisa meringankan napasku, lebih baik berhenti.
Aku bertanya pada diri sendiri siapa yang bisa menjaga diriku.
Hanya aku.
Aku sendiri.
Mudah untuk mengatakan aku akan mengakhiri banyak hal.
Sulit untuk mengakhiri sesuatu.
Aku hidup selama ini karena kesulitan itu.
Mereka bilang aku ingin melarikan diri.
Itu benar. Aku ingin melarikan diri.
Dariku.
Darimu.
Aku bertanya siapa itu. Itu aku. Dan itu aku. Dan itu aku lagi.
Aku bertanya mengapa aku terus kehilangan ingatanku. Mereka bilang itu karena kepribadianku. Aku tahu. Pada akhirnya itu kesalahanku.
Aku ingin seseorang menyadari, tapi tidak ada yang menyadari. Tidak ada yang bertemu denganku, jadi tentu saja mereka tidak tahu aku ada.
Aku bertanya mengapa orang hidup. Hanya. Hanya. Orang hanya hidup.
Jika aku bertanya mengapa orang meninggal, aku kira mereka akan mengatakan bahwa mereka lelah.
Aku menderita dan aku khawatir. Aku tidak pernah belajar mengubah rasa sakit menjadi kebahagiaan.
Rasa sakit hanyalah rasa sakit.
Mereka menyuruhku untuk tidak seperti itu.
Mengapa? Aku bahkan tidak bisa mengakhiri hal-hal dengan cara yang kuinginkan?
Mereka menyuruhku untuk mencari tahu mengapa aku terluka.
Aku tahu betul mengapa. Aku terluka karena aku. Itu semua salahku dan karena aku buruk.
Dokter, apakah ini yang ingin kau dengar?
Tidak, aku tidak melakukan kesalahan apapun.
Ketika dokter menyalahkan kepribadianku dengan suara hening, aku pikir sangat mudah menjadi dokter.
Sungguh luar biasa betapa sakitnya aku. Orang terluka hidup dengan baik. Orang yang lebih lemah dariku hidup dengan baik. Aku rasa tidak. Dari semua orang yang hiidup, tidak ada orang yang terluka lebih dari aku dan tidak ada yang lebih lemah dariku.
Tapi, mereka bilang aku harus hidup.
Aku bertanya berkali-kali, tapi itu bukan untukku. Itu untukmu.
Aku ingin itu untukku.
Jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal.
Cari tahu mengapa aku terluka? Aku sudah bilang padamu mengapa. Mengapa aku terluka. Apakah tidak apa-apa terluka sebanyak ini karena hal itu? Apakah aku perlu rincian yang lebih dramatis? Aku butuh lebih banyak cerita?
Aku sudah bilang padamu mengapa. Kau tidak mendengarkan? Hal-hal yang bisa aku menangkan tidak berakhir dengan bekas luka.
Bukan tempatku untuk berbenturan dengan dunia.
Bukan hidupku untuk dikenal dunia.
Mereka bilang itu sebabnya aku lebih terluka. Karena aku telah berbenturan dengan dunia, kerena aku dikenal dunia. Mengapa aku memilih itu? Itu lucu.
Itu adalah keajaiban yang aku jalani sejauh ini.
Apa lagi yang bisa aku katakan? Katakan saja padaku aku telah bekerja keras.
Bahwa itu bagus untukku sejauh ini. Bahwa aku sudah bekerja keras.
Bahkan saat kau tidak bisa tersenyum saat melepasku pergi, tolong jangan salahkan aku.
Aku telah bekerja keras.
Aku benar-benar telah bekerja keras.
Selamat tinggal."
Nine9 mengunggah surat ini setelah mendapatkan izin dari keluarga Jonghyun SHINee.
Selamat jalan Kim Jong-hyun.
(Tribun Jogja/ Fatimah Artayu Fitrazana)