Cerita Tentang Al-Quran Mbah Maridjan yang Ditemukan Masih Utuh Saat Letusan Merapi

Tujuh tahun lalu, tepat pada 26 Oktober 2010 Gunung Merapi meletus dahsyat.

Editor: Mona Kriesdinar
IST
Almarhum Mbah Maridjan 

Dua relawan Tutur Priyanto dan Yuniawan gugur di dalam mobil saat awan panas menerjang Kinahrejo.

Di Joglo Petilasan Mbah Maridjan juga terdapat foto dan lukisan Mbah Maridjan.

Selain itu ada juga peninggalan barang pribadi Mbah Maridjan yang diletakkan di sudut joglo Petilasan.

Petilasan Mbah Maridjan
Petilasan Mbah Maridjan (TRIBUN JATENG/GALIH PERMADI)

Mbah Maridjan tak mau menggunakan istilah 'Merapi meletus' untuk gunung yang dijaganya itu. 

Ia lebih memilih menggunakan kalimat 'eyang membangun kraton'.

Bila 'eyang' sedang punya hajat, maka warga di sekitar Merapi diminta untuk sabar dan tawakal.

Rumah Mbah Maridjan berada di balik tebing yang disebut Geger Boyo (punggung buaya).

Bila dilihat dari kejauhan, tebing itu mirip punggung buaya yang sedang mengarah ke atas.

Oleh warga sekitar, tebing itu diyakini melindungi rumah Mbah Maridjan dari semburan awan panas.

Namun kenyataannya, rumah Mbah Maridjan tetap saja tak aman dari terjangan awan panas di tahun 2010 lalu.

Ada pakaian yang sering dipakai Mbah Maridjan sehari-hari dipajang di Petilasan.

Ada hal menarik yakni terdapat sebuah Al Quran yang masih utuh tidak terbakar awan panas.

AL Quran milik Mbah Maridjan
AL Quran milik Mbah Maridjan (TRIBUN JATENG/GALIH PERMADI)

Seorang wisatawan, Yayuk mengatakan jika jejak-jejak peninggalan letusan Merapi menjadi tanda kuasa Illahi yang begitu dahsyat.

“Berada di tempat ini membuat hati saya tergetar. Betapa nyata kebesaranNya,” ujarnya.  (Tribun Jateng/Galih Permadi)

Berita ini pernah dipublikasikan Tribun Jateng dengan judul "Kuasa Illahi, Ditemukan Al Quran Masih Utuh Milik Mbah Maridjan Saat Letusan Dahsyat Merapi."

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved