LIPSUS Penyiaran Radio di Yogya

Radio Milik Pemkot Yogyakarta Malah Jadi Agen Obat Herbal

Kalangan legislatif pun menilai pembelian saham radio yang dulunya untuk radio anak di Taman Pintar tersebut sia-sia

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Agung Ismiyanto
Seorang penyiar radio di Yogyakarta sedang melakukan siaran 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dituding tidak jelas dalam mempertanggung jawabkan penyertaan modal sebesar Rp 690 juta kepada PT Radio Swara Adhiloka.

Kalangan legislatif pun menilai pembelian saham radio yang dulunya untuk radio anak di Taman Pintar tersebut sia-sia, karena saat ini program siaran tidak lagi dinikmati warga Kota Yogya.

Penelusuran Tribun Jogja, radio PT Swara Adhiloka awalnya adalah radio anak yang ditujukan untuk mendukung kegiatan wisata edukasi di Taman Pintar. Pemkot saat itu pun membeli mayoritas saham dengan APBD sebesar Rp690 juta agar radio ini memiliki program siaran untuk menunjang pendidikan dan juga segmen anak.

Hanya saja, adanya peraturan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika saat itu mengharuskan radio ini berpindah ke Gunungkidul. Segmen pendengar pun pada akhirnya berubah dari anak-anak menjadi progam untuk masyarakat kawasan Gunungkidul.

Radio ini pun pada akhirnya bertahan hingga kini dengan nama udara Handayani Adhiloka dan hanya bisa dinikmati oleh warga di kawasan Gunungkidul dan sekitarnya.

Meskipun, mayoritas saham dimiliki oleh Pemkot Yogyakarta, namun warga Kota Yogyakarta pun tak bisa menikmati program dari radio ini.

Ruang siaran

Tribun Jogja pun berkesempatan untuk menelusuri keberadaan radio tersebut yang kini berada di Jalan Ki Demang Wonopawiro, Ringroad Utara, Piyaman, Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.

Alunan musik campursari mengiringi langkah Tribun Jogja saat masuk ke kantor radio tersebut.

Selain itu, iklan obat herbal pun ditempel di bagian depan kantor radio ini.

Radio ini berada di bangunan sebuah rumah bercat dominasi hijau dan krem. Di beberapa bagian rumah tersebut dibagi menjadi beberapa bagian seperti ruang staf, ruang tamu dan juga untuk ruangan siaran.

Staf dan penyiar di radio dengan nama udara Handayani Adhiloka ini langsung menyapa Tribun dan menanyakan maksud kedatangan. Setelah meminta izin dari direksi radio tersebut, Tribun berkesempatan untuk melihat ruang siaran dari radio tersebut.

Ruang siaran dari radio tersebut dimungkinkan adalah bekas kamar dengan ukuran sekira 2,5 x 3 meter.

Di dinding tembok juga ditempel karpet untuk meredam suara. Sementara, itu sarana dan prasaran untuk siaran radio tersebut juga cukup sederhana.

Yakni, berupa komputer dan monitor tabung untuk memutar daftar lagu bagi penggemar radio ini.

Radio ini memang saat ini membidik pendengar di kawasan Gunungkidul yang menyukai lagu-lagu tradisional dan juga musik dangdut dan pop.

Beberapa kali, radio ini juga tetap memutar iklan Taman Pintar Yogyakarta yang merupakan misi awal dari pembelian awal dari saham radio ini. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved