Banjir dan Longsor DIY
Warga Dusun Wunut : Terima Kasih Atas Pertolongannya
Kini, warga sedang berupaya pulih dari bencana banjir dengan memperbaiki fasilitas hunian masing-masing.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tak sampai satu minggu, warga terdampak bencana banjir dan longsor di Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul bisa beraktifitas normal.
Akses menuju semua dusun telah normal dan bantuan logistik mencukupi.
Senin (4/12/2017) kemarin hiruk pikuk relawan mulai berkurang.
"Warga sudah beraktifitas normal, kami ucapkan terimakasih kepada siapa saja yang telah membantu kami pasca banjir kemarin, relawan, TNI, Polri dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan secara rinci satu per satu," kata Kepala Dusun Wunut, Sriharjo, Imogiri, Bantul, Sugianto.
Dusun Wunut, menjadi satu di antara dusun yang terkena dampak banjir cukup parah di Desa Sriharjo.
Di dusun ini, mayoritas rumah sempat terendam luapan air Sungai Oya sampai tinggi sekitar tiga meter.
Bahkan tiga RT diantaranya yaitu RT 04, 05, dan 06 sempat terisolasi.
Setidaknya dua ruas jalan sempat terputus.
Satu karena rusak tergerus aliran Sungai Oya.
Satu lagi karena tertimbun lumpur setebal 30 sentimeter.
Namun dua jalan tersebut sudah bisa dilewati sepeda motor setelah dilakukan pembersihan dan pembangunan jembatan darurat.
Sementara jaringan listrik yang sempat terputus di lokasi sekitar enam hari telah kembali menyala.
Ini setelah empat tiang yang menjadi saluran instalasi listrik menuju lokasi telah kembali berdiri.
Begitupun sinyal operator seluler di lokasi yang kembali bisa diakses oleh warga.
Menurut Sugianto, tak lama setelah air merendam sebagian besar rumah warga pada Selasa (28/12/2017) lalu bantuan tenaga maupun logistik memang begitu masif mengalir ke lokasi.