Ratusan Sumur di Desa Sriharjo Imogiri Tercemar

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengatakan, Imogiri memang menjadi kecamatan yang paling parah terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

Sedangkan Sriharjo, menjadi salah satu titik terparah di tingkat desa.

Di desa tersebut ada beberapa rumah yang mengalami rusak dengan tingkat yang cukup parah.

Beberapa ruas jalan juga terputus baik karena rusak atau tertimbun longsoran batu maupun luapan tanah lumpur dari sungai.

Letak desa yang berada antara sungai dan bukit menjadi salah satu faktor.

Tercemarnya air sumur, menjadi salah satu dampak bencana selain kerugian materi dan kerusakan rumah warga di Sriharjo. "Ada lebih dari 200 sumur di Desa Sriharjo tercemar luapan air Sungai Oya akibat banjir kemarin," kata Dwi ditemui di kantornya, Jumat (1/12/2017).

Baca: Air Sumur Warga Wunut di Imogiri Tercemar Karena Luapan Sungai Oya

Perkiraan Dwi, masih ada ratusan sumur warga di desa lain yang juga tercemar luapan aliran sungai.

Seperti Desa Selopamioro yang bersebarangan dengan Sriharjo atau Sri Martani dan desa-desa lain yang terkena dampak banjir dengan ketinggian air yang cukup parah.

"Prinsipnya, desa yang terkena banjir dengan posisi permukaan air tinggi pasti sumurnya tercemar, jadi memang jumlahnya cukup banyak, ini jadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bantul untuk memulihkan sumur warga tersebut, agar air sumur bisa kembali dimanfaatkan warga," kata Dwi. (TRIBUNJOGJA.COM)