Masyarakat Diimbau Tetap Waspada Meski Kasus DBD Turun
Data Dinas Kesehatan Kota Yogya menyebut, hingga akhir September ini kasusnya mencapai 374 kasus dan dua di antaranya berakhir dengan kematian.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Yogyakarta mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 lalu.
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus pada periode yang sama tahun 2016 kasus mencapai 1.307 kasus.
Sedangkan secara keseluruhan, kasus DBD pada 2016 mencapai 1.705 kasus dengan kematian mencapai 13 kasus.
Koordinator Surveilans Eliminate Dengue Project (EDP) Yogyakarta, dr Citra Indriani mengatakan, dari data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, hingga akhir September ini kasusnya mencapai 374 kasus dan dua di antaranya berakhir dengan kematian.
Ia pun menghimbau masyarakat untuk tetap menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk.
Pasalnya, PSN efektif mengendalikan DBD selama dilakukan secara konsisten.
"Meski kasus DBD turun, kami menghimbau agar masyarakat tetap waspada. Apalagi memasuki musim penghujan, tempat perindukan nyamuk meningkat,” jelas dr Citra.
Terkait langkah antisipasi mewabahnya DBD musim hujan ini, Citra menganjurkan masyarakat untuk segera ke Puskesmas jika ada masyarakat menderita demam tinggi selama 1-2 hari.
“Seluruh Puskesmas di Kota Yogyakarta sudah dilengkapi alat deteksi dini DBD—untuk membantu mengkonfirmasi apakah masyarakat terjangkit DBD atau tidak,” tambahnya.
Sebagai bentuk kampanye kesehatan anti DBD, pihaknya juga getol melakukan sosialisasi dengan cara aksi mural.
Bekti Andari, Koordinator Komunikasi dan Penyertaan Masyarakat EDP Yogya menyampaikan hingga kini pihaknya telah bekerjasama dengan tiga kelurahan yaitu Kricak, Suryatmajan dan Bener.
Di tiga lokasi itu mereka memberikan workshop mural sebagai kampanye kesehatan.
Mural yang dibuat sebagian besar memuat pesan umum tentang kesehatan, pendidikan dan pariwisata.
Melalui upaya ini EDP Yogya berharap turut mewujudkan masyarakat Yogya yang sehat dan terbebas dari DBD.
“Kami hanya memberikan pemantik dengan mengadakan workshop, lalu mereka melanjutkan sendiri teknis pembuatannya,” tukasnya.(*)