Ini Lho Alasan Djarot tak Hadiri Pelantikan Anies-Sandi, Satu Alasannya Cukup Mengejutkan
"Saya lebih urgent bertemu dengan keluarga dulu untuk bersama-sama," ujar Djarot.
Akibat ketidakhadirannya, banyak pihak yang menilai Djarot tidak legowo. Djarot disebut-sebut tidak bisa menerima kekalahannya dan tidak ikhlas melepas jabatan. Namun Djarot tidak peduli dengan itu semua.
"Begini, sebaiknya konsentrasi kepada kerja sajalah. Masalah seperti ini bagi saya tidak begitu penting. Kalau saya mau ketemu, saya bisa datang ke tempatnya, saya bisa datang ke kantor," ujar Djarot.
Toh, orang yang melakukan serah terima jabatan juga bukan Djarot. Djarot mengatakan, secara seremonial bukan dia yang berhak untuk mengikuti prosesi itu. Ketika jabatan gubernur diserahkan kepada Sekda DKI Saefullah, maka Saefullah juga yang melakukan sertijab kepada Anies-Sandi.
"Seremonial simbolis penyerahan itu bukan saya lho, Sekda lho sebagai Plh," kata dia.
Alih-alih meributkan hal seremonial, Djarot merasa yang paling penting adalah urusan substansi selama masa transisi. Djarot mengatakan, dia sudah menyiapkan semuanya agar proses sertijab berjalan baik. Buku memori jabatan dibuat dengan lengkap.
Selain itu, dia juga menginstruksikan agar ruang kerja untuk Anies-Sandi dipersiapkan dengan baik. APBD-Perubahan 2017 sudah diketok dan surat-surat yang tersisa sudah diselesaikan. Menurut dia, semua itu jauh lebih penting dibandingkan ketidakhadirannya dalam sertijab.
"Daripada secara seremonial tapi substansinya kami abaikan, enggak bagus dong," kata Djarot.