Bentrok Bonek Vs PSHT - Polisi Tangkap Dua Remaja yang Hajar Dua Pendekar Hingga Tewas

Satreskrim Polrestabes Surabaya menetapkan dua tersangka dalam kasus bentrok suporter Persebaya (Bonek) dan pesilat dari PSHT.

surya/fatkhul alamy
Dua Bonek digelandang di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (5/10/2017) 

4. Firasat

Dita memiliki firasat buruk sesaat sebelum suaminya pergi bersama kakaknya. 

Dita sempat melarang suaminya hingga menarik kaos sang suami dan menangis di hadapan sang suami, karena telah mendapati firasat jika akan terjadi hal buruk pada M Anis.

"Dari semalam (Sabtu, red) pas suami pamit mau keluar ngopi sama kakak itu, saya sudah kerasa firasat tidak enak. Makanya saya larang dia, biasanya tidak pernah saya larang. Sampai saya nangis dan narik kaosnya. Tapi dia tetap ngotot berangkat," kata Dita Yuli, Minggu (1/10/2017).

Tak hanya itu, firasat lain yang diperlihatkan M Anis, pria yang masih berusia 22 tahun itu, saat ngotot pada sang istri untuk segera mengurus BPJS.

"Dua hari lalu dia ingin sekali ngurus BPJS. Katanya untuk jaga-jaga mungkin ada apa-apa," ungkapnya.

5.. Tinggalkan Anak Berusia 6 Bulan. 

M Anis ternyata baru memiliki anak yang kini masih berusia 6 bulan bernama Fahira. 

Bayi yang masih belum tahu apa-apa itu terus menangis usai ditinggal ngopi sang ayah, dan tidak dapat ditidurkan.

"Anak saya nangis terus tidak bisa ditidurkan, baru ditaruh 10 menit sudah bangun lagi. Padahal tidak lagi sakit. Tapi memang seperti dapat firasat juga karena anak saya ini lebih dekat dengan bapaknya daripada saya," ujarnya.

Dihantui perasaan tak tenang, Dita selalu menghubungi sang suami. Ketika jam 10 malam, dirinya meminta agar sang suami pulang, namun hingga pukul 02 dini hari sang suami tak kunjung pulang. (*)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved