Gerakan Senam Dimensia dan Alzheimer Dirancang untuk Stimulus Otak
Gerakan yang tersaji mampu memadupadankan tiga aspek yakni brain, body, dan connection.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dokter Spesialis Saraf RSUP Dr Sardjito, dr Astuti SpS(K) mengatakan bahwa gerakan senam untuk mengatasi dimensia hingga Alzheimer tersebut memang dirancang khusus.
Gerakan yang tersaji mampu memadupadankan tiga aspek yakni brain, body, dan connection.
Selain itu juga cocok untuk semua usia karena tidak ada gerakan yang membahayakan.
"Pada orang tua dulu (gerakan senam) dikritik karena ada gerakan mundur dua langkah. Sekarang mundurnya hanya satu langkah sehingga tidak membahayakan," ungkapnya seusai Peringatan Hari Alzheimer Sedunia di RSUP Dr Sardjito, Jumat (22/9/2017).
Khusus untuk otak, mengingat dimensia maupun Alzheimer adalah penyakit yang menyerang otak, maka dilakukan gerakan untuk menstimulus otak kiri dan kanan.
Satu gerakannya adalah menggunakan jari tangan, baik kiri dan kanan keduanya digerakkan dengan membentuk formasi yang berbeda namun dilakukan dalam waktu yang serentak.
"Termasuk gerakan menyilang juga digunakan untuk menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan," tambahnya.
Astuti menambahkan, ada juga gerakan dimana peserta senam diminta membentuk pelangi maupun rangkaian bunga dengan jari tangannya.
Posisi kepala harus tetap tegak, hanya diperbolehkan bola mata yang bergerak mengikuti jari tangan.
"Gerakan senam ini sangat lembut, mirip Tai Chi. Dilakukan selama 30 menit. Jadi walaupun gerakannya tidak berat, tetap menghasilkan keringat," imbuhnya. (*)
