Petani di Bantul ini Bagi-bagikan Cabai Miliknya Secara Gratis, Ternyata Begini Kisah di Baliknya
Pedasnya harga cabai bagi petani karena begitu murah salah satunya dirasakan oleh Widodo.
Penulis: say | Editor: Muhammad Fatoni
Dari total sawah ukuran 75 lubang atau 75m×100m yang dimilikinya, cabai yang siap dipanen hanya 12m×8m saja. Sedangkan yang lain mati karena kekurangan air.
"Kendalanya Pundong yang selatan Opak itu memang kurang air dulu. Musim bagus, tapi kurang air juga bisa bikin cabai mati. Kalau tahun kemarin musimnya jelek karena hujannya maju," tambahnya.
Ia berharap, pemerintah melindungi para petani cabai, terutama saat panen raya seperti sekarang. Bila hanya menyerahkan harga ke pasar, maka petani kecil yang akan dirugikan.
Tetesan keringat yang mereka keluarkan saat menggarap tanaman seolah menguap begitu saja.
"Mengerjakannya kan juga panas-panasan di sawah," ungkapnya.
Widodo pun baru merasakan suka dukanya menjadi petani tahun ini. Sebelumnya, ia tak begitu memikirkan karena masih ada kesibukan lain.
"Akhirnya daripada sakit hati ya saya gratiskan saja," tandasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/netizen-bagikan-cabai-gratis_20170915_133147.jpg)