Sistem Minapadi Dinilai Menguntungkan Petani Sleman

Selain hasil panen meningkat, keuntungan lain petani tidak perlu menggunakan pupuk pabrik, tidak perlu penyiangan, serta mencegah hama tikus

Penulis: app | Editor: Ari Nugroho
tribungjogja/anggapurnama
ILUSTRASI: Seorang warga memberikan makan ikan di kawasan minapadi, Dusun Cibuk Kidul, Desa Margoluwih, Seyegan, Minggu (13/12). Selain meningkatkan hasil bagi petani, pengembangan kawasan ini memiliki potensi wisata 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Panji Purnandaru

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Metode pertanian yang menggabungkan tanam padi dengan budidaya ikan yaitu minapadi mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Karena, petani bisa memperoleh pendapatan lebih besar dari panen padi dan pembudidayaannya ikan.

Agus Junaedi, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (KPI) Mina Langgeng Mulyo melakukan panen minapadi kolam dalam di lokasi Demfarm Minapadi Jetis Kaliurang, Sumberagung, Moyudan menjelaskan selain hasil panen meningkat, keuntungan lain petani tidak perlu menggunakan pupuk pabrik, tidak perlu penyiangan, serta mencegah hama tikus.

Agus mengatakan, berdasarkan ubinan ukuran 2,5x2,5 meter, panen yang dihasilkan untuk varietas padi Inpari 24 (beras merah) mencapai 3,5 kg. Dengan asumsi produksi gabah kering pungut yaitu 5,7 ton/ha.

"Produksi padi sebelum mina padi hanya menghasilkan 4 kuintal saja," jelas Agus, Selasa (5/9/2017).

Sementara itu, untuk panen ikan sendiri berdasarkan hasil sampling ikan yaitu ukuran benih awal 20gr/ekor perkilo isi 50-60 ekor setelah dilakukan pemeliharaan selama 2 bulan 21 hari ukurannya menjadi rata-rata 1kg isi 6 ekor atau 1,6 0ns/ekor.

Hanya saja serangan hama regul dan matinya ikan saat aliran air dari selokan dimatikan pada awal Agustus lalu masih menjadi kendala. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved