Menguak Kisah Wiroguno, Jenderal yang Disegani Belanda dan Roro Mendut
Jenazah Wiroguno dikubur di tempat mana pengawal raja bertemu dengan rombongan.
Dua puluh abdi dalem putra mahkota yang turut membantu penculikan dihukum mati.
Beberapa tokoh senior yang terlibat persekongkolan putra mahkota dan adiknya ini juga dihukum berat.
Apakah yang dimaksud istri cantik Wiroguno ini ada kaitan dengan Roro Mendut, tidak ada sumber tertulis dan penulis sejarah yang menguatkannya.
Meski masih di kedudukan yang sama sesudah Sultan Agung wafat, kekuasaan Wiroguno perlahan dipreteli oleh Amangkurat I.
Semua pembantu terbaiknya diberi tugas lain. Puncaknya, Wiroguno yang sudah tua ditugaskan merampas Blambangan yang dikuasai orang Bali.
Penugasan ini dipercaya cara halus Amangkurat I guna melenyapkan Wiroguno dan tokoh-tokoh besar yang dicurigai akan mengancam kekuasaan raja yang paranoid ini. Sukses menaklukkan Blambangan, tidak berarti penghargaan untuk Wiroguno.
Jenderal besar Mataram itu pulang dalam keadaan sakit, meninggal di Kediri. Pengikutnya membawa pulang ke Mataram, namun dicegat pasukan pengawal raja sebelum sampai ibukota.
Jenazah Wiroguno dikubur di tempat mana pengawal raja bertemu dengan rombongan.
Sesudah itu semua pengikut dan anggota keluarga Wiroguna berjumlah 12 jiwa ditumpas tak bersisa.
Tidak ada angka tahun pasti kapan jenderal yang pernah tergila-gila kecantikan Roro Mendut itu meninggal. Namun diperkirakan terjadi tahun 1647. (xna)