INOVATIF! Sekilas Tampak Biasa, Tapi Sepatu Karya Pria Magelang Ini Istimewa Lho

Ia dibantu oleh sang istri, Evi Dwi Hastuti (39), serta dua orang rekannya, Wahyu Hidayat dan Naskan.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Azka Ramadhan
Tris Prayogo dan istrinya, Evi Dwi Hastuti, memperlihatkan sepatu tuna netra hasil karyanya, Rabu (26/7/2017). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Azka Ramadhan

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Jika dipandang sekilas, sepatu hasil karya Tris Prayogo (40), terlihat tidak berbeda dengan sepatu yang dikenakan oleh orang-orang pada umumnya.

Namun, jangan salah, sepasang alas kaki rancangannya tersebut, memiliki fungsi lain, yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kalangan tuna netra, untuk mengatasi keterbatasannya.

Tris yang merupakan warga Perum Depkes, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, tidak seorang diri menciptakan benda tersebut.

Ia dibantu oleh sang istri, Evi Dwi Hastuti (39), serta dua orang rekannya, Wahyu Hidayat dan Naskan.

Sebelumnya, mereka sudah lebih dulu, mewujudkan kampung IT di lingkungannya.

Semua berawal dari kegelisahan Tris kala melihat salah seorang tetangganya mengalami kebutaan secara tiba-tiba dan begitu mendadak. Padahal, sebelumnya, kondisi matanya sehat, tanpa kekurangan apapun.

Berbekal ilmu semasa kuliah di teknik elektro, Tris dan timnya pun berupaya mewujudkan sebuah alat untuk membantu.

Tris mengawali upayanya dengan sebah riset yang cukup panjang, mengingat alat jenis itu sejauh ini masih sangat jarang dijumpai. Riset diawalinya sejak pertengahan 2014 silam.

Sempat terhenti karena sejumlah kendala, sepatu tuna netra akhirnya benar-benar bisa terwujud dan diujicobakan pada awal tahun lalu.

"Bagi saudara-saudara kita yang punya keterbatasan dalam pengelihatan, sepatu ini sangat membantu. Misal, saat berjalan kaki dan di depannya ada benda atau lubang, sepatu ini akan memunculkan getaran, dalam jarak antara 30-40 centimeter, sehingga pemakainya bisa menghindar," ujar Tris saat dijumpai di kediamannya, Rabu (26/7/2017).

Teknologi yang dipasangkan dalam sepatu tersebut, memang cukup canggih dan tergolong mahal. Sedikitnya, terdapat tiga sensor, satu prosesor dan satu batre, yang tertanam dalam setiap sepatu.

Jika diuangkan, setiap sepatu bikinannya memiliki banderol antara Rp1-2 juta, atau dua kali lipatnnya jika dihitung satu pasang.

"Murni sosial, kami terdorong ingin membantu dan terciptalah sepatu ini. Kami bisanya di bidang ini, jadi kami ingin membuat produk yang dapat membantu kaum tuna netra pada saat berjalan, sehingga tidak perlu khawatir akan jatuh atau menabrak sesuatu dengan memakai sepatu ini," kata Tris, didampingi istrinya.

Hebatnya, Produk ini pula yang menjadi salah satu pendukung Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, meraih penghargaan Wali Kota Pelopor Inovasi se-Jawa Tengah 2017. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved