Kekerasan dalam Diksar Mapala UII
Tak Ada Panitia Diksar Mapala Datang Beri Penjelasan, UII Pun Tak Rinci
Kematian Asyam, mahasiswa semester empat UII itu kini masih menjadi tanda tanya bagi pihak keluarga.
Penulis: akb | Editor: oda
Usut Tuntas
Jika memang penyebab kematian merupakan kecelakaan, lanjut Lilik, pihaknya tidak akan menuntut.
Akan tetapi luka di tubuh Asyam membuat pihak keluarga ingin mengusut tuntas kejadIan itu melalui proses hukum.
Penuturan Asyam di menit terAKhir hidup kepada ibundanya perihal kekerasan yang diterima menambah kecurigaan keluarga.
Di ruang perawatan RS Bethesda Yogyakarta, Minggu (22/1/2017), Asyam menceritakan kejadian yang dialaminya selama Diksar.
"Begitu ibunya sampai (di RS Bethesda), dokter kemudian menyarankan untuk menanyakan cerita di Lawu bagaimana. Apapun yang dikatakan Asyam dicatat, karena itu kesempatan terakhir,"
Hal itu diutarakan dokter untuk mencari tahu penyebab luka yang diderita Asyam. Dari ungkapan itu, menurutnya dokter telah memprediksikan kondisi kesehatan Asyam.
Dalam perbincangan anak dan ibu itu, Asyam mengatakan jika mendapat kekeraaan. Selain mengaku dipukuli dengan rotan, tersebut juga mengaku diminta mengakut air terlalu banyak menggunakan lehernya.
Selanjutnya, seniornya juga menginjak kaki Asyam. Asyam juga sempat menyebut nama dan daerah asal pelaku.
Kini pihak keluarga sudah melaporan kasus kematian itu ke Polres Karanganyar. Pernyataan Asyam, baju, dan otopsi terhadap jenazah diberikan kepada Polisi untuk memperlancar proses penyelidikan.
"Akan saya kawal kasus ini sampai tuntas. Bener kami iklas, tapi kami tidak ingin kasus seperti Asyam ini terulang," tegasnya. (*)