Kekerasan dalam Diksar Mapala UII

Panitia Mapala UNISI Tak Segera Hubungi Keluarga Peserta yang Masuk Rumah Sakit

Ia sangat kecewa dengan panitia penyelenggara. Pasalnya, ada peserta yang sakit, panitia tidak segera mencari bantuan ke nomer telepon darurat.

Penulis: akb | Editor: oda
tribunjogja/jihad akbar
Handayani menunjukkan medali yang diraih Asyam semasa hidup 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN -  Sebelum mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mapala UNISI Mahasiswa UII Yogyakarta, Seno Aji (50), Paman almarhum Syaits Asyam (19) menceritakan, keponakannya itu sempat meminta restu dari kedua pamannya.

Restu itupun diberikan kepada keponakan yang memiliki pendirian teguh tersebut.

Asyam sempat mengutarakan, jika pendakian pertama itu untuk mengisi waktu luang dan untuk menguruskan badan.

Kedua paman mengira jika kegiatan hanya sekedar melakukan pendakian gunung biasa.

"Tapi tidak tahu kalau ada ploncoan," ungkapnya.

Baca: BREAKINGNEWS: Korban Meninggal Diksar Mapala Bertambah, Orangtua Sudah Datang di Rumah Duka

Seno mengaku jika ia sangat kecewa dengan panitia penyelenggara kegiatan.

Pasalnya mengetahui ada peserta yang sakit tidak segera mencari bantuan ke nomer telepon darurat yang telah dimiliki.

Kekecewaan berikutnya yaitu ketika panitia tidak membawa Asyam yang sakit ke rumah sakit terdekat.

Panitia malah membawa Asyam ke rumah sakit di Yogyakarta yang jaraknya tidak dekat.

Bahkan pihaknya panitia baru menghubungi keluarga setelah diminta oleh dokter rumah sakit.

Pasca pemakaman, Seno mendapatkan cerita dari salah satu sahabat Asyam.

Asyam ternyata kala itu berpesan hendak naik gunung walau ia tahu akan dipukuli.

Mobil yang biasa digunakan juga akan dijual karena sopirnya (Asyam) akan pergi jauh.

"Titip Ibuku, Pakdhe Seno sing paling nakal ning paling tak sayangi," tutur Seno penuh haru. 

Baca: Tak Ada Panitia Diksar Mapala Datang Beri Penjelasan, UII Pun Tak Rinci

Asyam baru menginjak semester empat di UII Yogyakarta itu meninggal ketika mengikuti kegiatan Diksar Mapala UNISI Mahasiswa UII Yogyakarta.

Kekerasan senior diduga menjadi faktor kematian pemuda yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional itu.

Mulai dari
Syarat Prestasi
Halaman
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved