Asiknya Senam, Berjoget dan Tanam Pohon di Lereng Gunung Merapi
Disebuah lapangan yang hanya berjarak empat Km dari puncak Gunung Merapi ratusan masyarakat berkumpul. Dihibur orkes dangdut campursari.
Penulis: app | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru
TRIBUNJOGJA.COM, GLAGAHARJO - Cuaca cerah nan sejuk menyapa Padukuhan Kali Tengah Lor, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Minggu (18/12/2016) pagi.
Disebuah lapangan yang hanya berjarak empat Km dari puncak Gunung Merapi ratusan masyarakat berkumpul. Dihibur orkes dangdut campursari, masyarakat bersuka cita dan berbaur bersama.
Sebelumnya, masyarakat juga turut serta dalam kegiatan jalan sehat dan juga penanaman 1000 pohon di desa di mana Mbah Maridjan sang juru kunci Gunung Merapi tersebut dimakamkan.
"Jalan sehat ini satu rangkain acara HUT ke 70 Desa Glagaharjo. Hari sebelumnya ada lomba dusun dan kesenian tradisional seperti jathilan dan ketoprak," jelas Suroto, Kepala Desa Glagaharjo.
Suroto menjelaskan, dipilihnya Padukuhan Kali Tengah Lor sebagai pusat rangkaian HUT ke 70 Desa Glagaharjo tak lain karena pemerintah desa ingin memperkenalkan wisata alam yang ada di padukuhan dan desa tersebut.
"Perkenalan wisata alam dan mudah-mudahan bisa berkembang. Kalau desa lain menawarkan lava tournya, kita menawarkan wisata alam," tambahnya.
Sejauh ini, respon dari pengunjung sangat positif. Terbukti setiap akhir pekan outbound dan sepeda downhill selalu penuh kunjungannya.
Komunitas Gerakan Baru Indonesia (Genbi) serta relawan Sena Putra juga terlibat dalam kegiatan tersebut seperti penanaman pohon dan pelayanan kesehatan.
Bahtiar Ahmad, Ketua Genbi menjelaskan Genbi merupakan komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia yang juga bergerak di bidang sosial dan lingkungan.
"Lereng Merapi sebagai tempat yang menjadi sasaran GenBi. Dusun yang di atas sini akses kesehatan agak jauh jadi kita pilih cek kesehatan. Penanaman pohon juga agar lingkungan tetap terjaga," jelasnya. (*)
