Warung Bu Komang Modifikasi Makanan Bali dengan Selera Yogya
Keahliannya memasak menurun dari sang nenek yang sudah berjualan menu babi sejak tahun 1980an.
Penulis: Gaya Lufityanti | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Makanan Bali yang terkenal kaya bumbu rempah-rempah, bisa ditemui di Warung Bu Komang. Di warung ini, masakan Bali sudah dimodifikasi sedemikian rupa hingga cocok dengan selera masyarakat Yogyakarta.
Berdiri sejak tahun 2003, Warung Bu Komang terkenal dengan citarasa bumbu genep yang menjadi kekhasan masakan Bali. Bahkan di warung ini, menu olahan babi menjadi favorit pengunjung.
Pemilik Warung Bu Komang, Ni Luh Armini mengatakan, gagasan mendirikan warung ini berawal dari hobinya memasak. Keahliannya memasak menurun dari sang nenek yang sudah berjualan menu babi sejak tahun 1980an.
Sang nenek sempat menjadi penjual masakan terkenal kala itu, namun sayang tidak ada anak-anaknya yang meneruskan usahanya.
Barulah usai Ni Luh Armini menikah dan pindah bersama suaminya di Yogyakarta, tercetuslah membuka warung makan dengan menu masakan Bali.
"Saya sempat ke Jakarta, ternyata di sana banyak yang berjualan dan laris, karenanya saya memberanikan diri buka warung di Yogya," ujar Ni Luh yang ditemui di Warung Bu Komang, Jalan Pura 202, Sorowajan, Banguntapan pada Rabu (12/10/2016) lalu.
Di warung ini, pelanggan banyak memesan menu babi guling yang menjadi sajian andalannya selama 13 tahun belakangan ini. Dibilang istimewa karena Ni Luh menggunakan satu ekor babi untuk dimasak secara tradisional.
Pertama-tama babi dibersihkan organ dalamnya, kemudian dimasukkan rempah bumbu genep di dalamnya. Bumbu genep merupakan campuran dari kencur, laos, kunir, jahe, kemiri, cengkeh, sereh, dan lain-lain yang menjadi senjata rahasia semua masakan Bali. Selanjutnya babi ditusuk dan diguling secara tradisional selama empat jam dengan api yang stabil.
"Dengan diguling selama empat jam, kematangan babi bisa merata hingga ke dalam. Sementara bumbu genep ditaruh di perut supaya bumbu nantinya bisa menyebar ke seluruh tubuh saat proses penggulingan berlangsung," paparnya.
Selain itu, pengunjung dapat mencicipi olahan babi lainnya dalam menu sate babi manis, sate lilit, kulit babi, jeroan, sam can bumbu Bali, babi goreng krispi dan babi panggang. Jika merasa bingung dengan ragam menu tersebut, pengunjung bisa memesan nasi campur babi, dimana tersaji beberapa potong masakan olahan babi dalam satu paket. Dalam nasi campur ini, pengunjung serasa bisa mencicipi semua masakan olahan babi yang menjadi andalan Warung Bu Komang.
Nasi campur ini disajikan dengan kuah sop babi yang memiliki rasa gurih dan berbumbu rempah. Sop ini memiliki citarasa yang khas karena dibuat dari rebusan tulang babi dan dimasak dengan bumbu genep.
Menu ini dilengkapi dengan lawar, yakni masakan sayur khas Bali, yang berisikan kacang panjang, jipang, nangka muda, dan kluwih. Semua sayuran ini dimasak pula dengan bumbu genep yang menjadikan lawar memiliki rasa gurih dan asin.
Masakan Bali tak lengkap jika disantap tanpa sambal khasnya. Sambal matah dan sambal lalah dapat menjadi opsi pecinta masakan Bali. Keistimewaan sambal matah terletak di cabai rawit, bawang merah, sereh, perasan jeruk lemon dan combrang untuk memperkuat rasa. perasan jeruk lemon. Sementara sambal lalah dibuat dari cabai rawit, bawang goreng dan terasi.
"Kadang kami liat customer juga, kalau misalnya untuk turis asing, kami menggunakan cabai keriting yang tidak terlalu pedas," katanya.