Ribuan Anak Terlantar di Gunungkidul Belum Tersentuh Bantuan Sosial
Penanganan anak terlantar di Gunungkidul tak bisa dikerjakan sendiri oleh Pemkab Gunungkidul, namun memerlukan mitra.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sesedikitnya terdapat lebih dari 3.000 anak terlantar di Kabupaten Gunungkidul yang belum tersentuh bantuan sosial oleh pemerintah.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Gunungkidul, Dwi Warna, mengakui, hingga kini jumlah anak terlantar masih berjumlah ribuan.
"Hal ini yang perlu menjadi perhatian pemerintah termasuk pemerintah daerah untuk mengentaskan anak-anak ini," ujar Dwi, Rabu (12/10/2016), ketika menyerahkan Bantuan Hibah Anak Terlantar di TPA Masyithoh Syifaul Qulub, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul.
Dwi mengatakan, penanganan anak terlantar di Gunungkidul tak bisa dikerjakan sendiri oleh Pemkab Gunungkidul, namun memerlukan mitra, lembaga basis untuk anak usia balita, TAS (Taman Anak Sejahtera).
"Tahun ini terdapat 26 TAS yang terbentuk di DIY, 16 diantaranya masuk ke dalam wilayah Gunungkidul. Harapannya, dapat semakin banyak terbentuk, sehingga penanganan anak terlantar akan lebih mudah," ujar Dwi.
Pendamping Bantuan Hibah Anak Terlantar, Dinsosnakertrans Gunungkidul, Sugiyanto, mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap anak-anak terlantar di setiap kecamatan.
Setelah itu, dinas akan memberikan rekomendasi sebagian anak terlantar dapat dimasukkan dalam penerima bantuan sosial.
"Setiap tahun kami melakukan pendataan, untuk tahun 2016 ini melakukan entri data, sehingga sebagian yang belum akan kita usulkan," ujar Sugiyanto.
Selama ini, pengentasan anak terlantar digencarkan melalui pemberian bantuan baik dari Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Bantuan Hibah Anak Terlantar melalui TAS.
Ia mengatakan, bantuan diberikan tidak dalam tunai namun berupa barang sesuai permintaan penerima bantuan senilai Rp 1.100.000 diberikan bertahap dalam setahun.
"Kategori anak terlantar seperti anak-anak yatim piatu, dan anak-anak lain yang terlantar tanpa pengasuhan orangtua atau wali, belum semuanya terjaring dalam bantuan sosial," ujar Sugiyanto.
Sementara itu, Camat Gedangsari, Setyawan, mengatakan, masih banyak terdapat anak terlantar yang belum mendapatkan bantuan sosial di wilayah kecamatan Gedangsari.
"Bisa mencapai 300 anak yang terlantar, itu di setiap desa. belum yang lain yang belum terdata," ujar Setyawan. (*)
