BMKG Prediksi Gelombang Tinggi Masih Berlangsung di Pantai Selatan Jawa Hingga Tiga Hari ke Depan

Pihaknya memprediksi, gelombang tinggi berlangsung hingga tiga hari ke depan.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kepala Pos Klimatologi, BMKG Yogyakarta, Joko Budiono meminta masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi di pantai selatan Jawa.

Pihaknya memprediksi, gelombang tinggi berlangsung hingga tiga hari ke depan.

Joko menyebutkan dari prediksi BMKG, selama tiga hari ke depan rata-rata gelombang masih cukup tinggi berkisar antara 1,5 hingga 3,5 meter. Prediksi ini akan berlangsung hingga tangga 5 September mendatang.

“Untuk hari Minggu pun gelombang berkisar antara 1,5 hingga 3,5 meter,” tandasnya, Jumat (2/9/2016).

Joko menjelaskan gelombang tinggi akibat muson timur ini akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan sehingga nelayan dan wisatawan yang akan berwisata ke pantai selatan untuk lebih berhati-hati.

Gelombang tinggi yang menyebabkan abrasi di Pantai Depok, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, mengancam sedikitnya 10 bangunan dan warung makan sea food di wilayah itu. Sementara itu, empat bangunan semi permanen di wilayah tersebut terancam roboh, karena terus kemasukan air pantai.

Akibat abrasi air laut ini, jarak antara bangunan dengan bibir pantai kini hanya tersisa sekitar satu meter. Bahkan, sejumlah septictank juga rusak akibat gerusan air laut ini. Praktis, warga di wilayah tersebut dihantui ketakutan.

Dardi Nugroho, salah satu warga setempat menjelaskan, abrasi dan gelombang tinggi ini sudah terjadi selama hampir sepekan terakhir. Warung sea food miliknya pun kini terancam adanya abrasi ini.

“Air laut sempat masuk ke warung saya pada Kamis (1/9/2016) kemarin. Bahkan, sudah merobohkan parkiran. Sampai hari ini (kemarin) gelombang terus mengamuk,” kata Dardi.

Menurutnya, abrasi parah ini cukup dirasakan para pemilik bangunan di sebelah timur. Dia menyebut, warga yang memiliki rumah makan, setiap pagi pun harus membersihkan rumah makannya dari pasir yang dibawa oleh gelombang pasang.

Saat ini, jarak antara bangunan dengan bibir pantai pun nyaris hanya tinggal 1 hingga 2 meter. Kondisi ini, kata dia, membuat para pedagang dan pelaku ekonomi di pantai tersebut pun hanya bisa berpasrah. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved