Terminal dan Stasiun Jamin Tak Ada Calo Tiket
Di beberapa tempat penjualan tiket atau tempat keberangkatan transportasi umum, biasanya bermunculan para calo tiket.
Penulis: gil | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjelang masa mudik lebaran, di beberapa tempat penjualan tiket atau tempat keberangkatan transportasi umum, biasanya bermunculan para calo tiket.
Terminal dan stasiun bersiap memantau untuk mencegah para calo beroperasi.
Kepala Terminal Bis Jombor, Sadiman mengatakan, terminal bisnya tidak pernah ditemukan calo tiket. Hal tersebut karena jajaran petugas terminal selalu memantau para agen penjual tiket yang ada dan mendata transaksi yang masuk.
"Kita selalu pantau terus harga tiket yang ditawarkan agen dan selalu menjaga tarif batas atas dan bawah kelas ekonomi," tutur Sadiman kepada Tribun Jogja pada Senin (27/6/2016).
Ia menjelaskan bahwa petugas terminal juga selalu mencatatkan setiap harinya pada transaksi penjualan tiket dari bis yang berangkat di hari yang sama. Sehingga bisa di rekap data harga yang tercantum pada tiket dan jumlah penumpang.
Selain itu, Sadiman menambahkan, Terminal Bis Jombor juga akan membangun posko yang akan mulai beroperasi pada Selasa (28/6/2016) untuk pengamanan sekaligus pencegahan peredaran calo tiket.
Posko tersebut merupakan gabungan dari personil kepolisian Sleman, Jasa Raharja, dan petugas terminal.
"Posko pengamanan beroperasi 24 jam penuh. Tidak hanya untuk pengamanan tapi juga layanan kesehatan bagi para pemudik," ungkap Sadiman.
Ia menyebut, puncak arus mudik dari terminal bis Jombor diperkirakan akan berlangsung pada H-2 (4/7) dan arus balik pada H+3 (10/7/2016).
Setiap harinya ada puluhan bis yang berangkat dengan tujuan favorit yakni menuju Jakarta dan wilayah Sumatera.
Sementara itu Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto menyebut bahwa di kereta api sudah tidak ada lagi calo tiket.
Lantaran PT KAI telah menerapkan sistem check-in mandiri sebelum keberangkatan dan verifikasi penumpang.
Eko menjelaskan, setiap calon penumpang yang membeli tiket hanya maksimal membelikan untuk empat orang dengan menggunakan identitas asli calon penumpang yang berangkat.
Pun, di hari keberangkatan, calon penumpang juga harus melakukan pencetakan boarding pass keberangkatan dengan verifikasi penumpang.
"Jadi kalau mau naik kereta melalui dua kali kali verifikasi barcode pada tiket atau boarding pass dan identitas asli penumpang sehingga tidak mungkin ada calo lagi," ujar Eko.