Tobat Jadi Pengepul Ikan Hasil Setrum, Pria Ini Miliki Pekerjaan Baru

Pria paruh baya tersebut mengakui bahwa selam menjadi pengepul ia mendapatkan penghasilan yang melimpah.

Penulis: app | Editor: oda
tribunjogja/arfiansyahpanjipurnandaru
Arif, mantan pengepul ikan setruman. 

Laporan Reporter Arfiansyah Panji Purnandaru

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kesadaran masyarakat menjaga lingkungan saat ini sangatlah kurang. Banyak masyarakat yang tidak peduli dan bahkan cenderung merusak lingkungan.

Hal tersebut juga pernah dilakukan Arif Mahaeni Ismiyarto, (45) warga Wiyoro Kidul, Banguntapan, Bantul. Selama enam tahun Arif menjadi pengepul ikan kali. Ikan yang dibeli Arif merupakan ikan hasil nyetrum dari tukang setrum di sekitar daerahnya.

Kepada Tribunjogja.com, Arif menceritakan pengalamannya selama menjadi pengepul ikan hasil nyetrum. Pria paruh baya tersebut mengakui bahwa selam menjadi pengepul ia mendapatkan penghasilan yang melimpah, Kamis (23/6/2016).

Sebelum menjadi pengepul ikan, Arif bekerja sebagai karyawan bengkel AC selama lebih dari 17 tahun. Karena terjadi ketidakcocokan dengan perusahaan ia memutuskan keluar.

"Saya keluar kerja cuma punya uang Rp 300 ribu. Saya lihat-lihat di kali kok banyak orang nyetrum, akhirnya coba saya beli dan saya jadi pengepul," kenang Arif.

Saat menjadi pengepul Arif menerima hasil nyetrum dari 25 penyetrum. Setiap penyetrum rata-rata bisa setor sekitar lima kilogram.

Hasil ikan setruman yang ia beli, kemudian ia jual ke berbagai warung lesehan langganannya.

Penghasilan pria dengan dua orang anak ini pun tidak main-main. Dalam sehari Arif dapat mengantongi laba Rp 350 ribu hingga 400 ribu. Dari menjadi pengepul tersebut segala kebutuhan hidup keluarga Arif tercukupi bahkan berlebih.

Penghasilan yang begitu melimpah ternyata tidak membuat Arif tenang. Pekerjaan yang ia geluti selama ini merupakan pekerjaan yang tidak baik. Hati kecil Arif pun selalu mengajak Arif untuk berhenti dari pekerjaan tersebut.

"Saya ini hobi mancing, tetapi pekerjaan saya kok tidak menggambarkan hobi saya," keluhnya.

Arif pun semakin membulatkan tekadnya berhenti menjadi pengepul ikan setrum setelah melihat berbagai postingan Mancing Mania Jogja (MMJ) di facebook.

"Di MMJ saya liat kok mereka peduli dengan lingkungan. Kadang bahkan sebar bibit ikan," Sanjungnya.

Setrum ikan menjadikan populasi ikan menjadi berkurang. Selain itu ikan induk yang terdampak setrum akan mandul. Alasan itulah yang membuat Arif mantap meninggalkan pekerjaannya sebagai pengepul.

"Kasihan anak cucu kita nanti tidak bisa lihat wader," jelasnya.

Dengan tekad yang kuat Arif memutuskan berhenti. Ia pun menuliskan kisahnya di grup facebook yang menyadarkannya MMJ.

Masalah baru pun muncul di kehidupan Arif. Tidak mempunyai pekerjaan berarti pula tidak mendapatkan penghasilan. Hidupnya semakin kacau ketika ia sering berdebat dengan istri terkait masalah ekonomi.

Para penyetrum pun protes dan marah dengan keputusan Arif. Penyetrum merasa kebingunan menjual ikan hasil setrumannya. Tetapi Arif mengaku tetap tengguh dengan pendiriannya.

Ia bahkan berusaha menasehati penyetrum supaya sadar dan mencari pekerjaan yang lebih baik.

Usia yang sudah tidak lagi muda, dan tanggungan beban memiliki keluarga berkecambuk di pikiran Arif. Menjadi pengangguran merupakan resiko yang harus Arif hadapi.

Akhirnya Arif memberanikan diri mencari pekerjaan dengan mempostingnya di grup MMJ. Dari grup facebook tersebutlah ia bertemu Gohin.

Gohin merasa takjub dengan pengakuan Arif. Gohin yang merupakan anggota aktif MMJ mengajak Arif bekerja freelance di bengkel mobilnya, Gohin Motors Jalan Veteran Yogyakarta.

Arif mengapresiasi grup seperti MMJ, selain sebagai grup hobi, grup ini selalu mengajak untuk peduli lingkungan. Grup tersebut juga memiliki solidaritas tinggi, membantu sesama yang membutuhkan.

Arif berharap para penyetrum sadar bahwa pekerjaan selama ini bukan pekerjaan baik. Akan tetapi harus ada solusi dari pemerintah untuk mereka mencari nafkah.

"Kita mau nglarang tp mereka tidak punya skill nanti tetap nyolong-nyolong buat nyetrum. Mereka harus diberi bekal keahlian," harapnya. (Tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved