BPJS Kesehatan Yogyakarta Gelar Training Of Trainer

BPJS Kesehatan Yogyakarta menyelengarakan kegiatan Training of Trainer (TOT) untuk membekali peserta menjadi duta Jaminan Kesehatan Nasional

Penulis: app | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/Arfiansyah Panji Purnandaru
Handayani Budi Lestari Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan memberikan cindera mata kepada Direktur RS Panti Rapih dr R Gatot Titus Wiratsongko, Sp. THT, M KES. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA -  BPJS Kesehatan Yogyakarta menyelengarakan kegiatan Training of Trainer (TOT) untuk membekali peserta menjadi duta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dan Promotif Preventif, Rabu (22/6/2016).

Bertempat di RS Bethesda, rangakaian acara tersebut akan berlangsung dari tanggal 22 sampai 24 Juni 2016.

Dalam acara pembukaan TOT tersebut, hadir Direktur RS Bethesda dr R Gatot Titus Wiratsongko, dan Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Handayani Budi Lestari.

Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh para peserta TOT dari berbagai Kabupaten di DIY.

Pentingnya memiliki jaminan kesehatan sebelum dilanda sakit belum disadari betul oleh masyarakat.

Banyak masyarakat yang mendaftar saat sudah sakit, sehingga tidak dapat langsung dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Direktur RS Bethesda, dr Gatot berharap program ini disambut dengan antusias. Selain itu juga diikuti partisipasi yang aktif dari masyarakat. Sehingga masyarakat dapat teredukasi dengan baik.

Handayani menjelaskan bahwa program jaminan kesehatan ini menggunakan prinsip gotong royong, iuran peserta yang sehat membantu peserta yang sakit, yang kaya membantu yang miskin, dan yang muda membantu yang tua.

Diharapkan masyarakat dapat mendaftar selagi sehat untuk mewujudkan nilai gotong royong dalam program tersebut.

"Masyarakat harus paham hak dan kewajibannya," tutur Handayani.

Selain itu edukasi Promotif Preventif yang diterapkan dapat menggerakan masyarakat menerapakan pola hidup sehat.

"Konsumsi belanja makanan instan di indonesia urutan kedua. Sedangkan tempe dan sayur urutan 11. Masyarakat harus paham bahwa menjaga pola hidup sehat itu penting," jelas Handayani.

Handayani berharap Duta JKN-KIS dan Promotif Preventif dapat menjalankan program dengan baik, mampu menjalankan misi mulia, meningkatkan awereness masyarakat akan pentingnya mengikuti program JKN-KIS, dan membantu menyehatkan masyarakat melalui kegiatan Promotif Preventif.  (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved