KMS Dicabut, Warga Prawirodirjan Ini Cemas Anaknya Terancam Tak Bisa Lanjutkan Sekolah
Ia menuturkan, sehari-hari penghasilan suaminya hanya cukup untuk makan.
Penulis: gil | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ikrar Gilang Rabbani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sumartini (38) sedang bingung dan resah. Putri keduanya, Mutiara Bella Mega (15) terancam tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya yakni SMA, karena di tahun 2016 Kartu Menuju Sejahtera (KMS) miliknya dicabut.
Suami Sumartini, Urip Maryadi (42) adalah seorang penjual burung. Warga Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta itu penghasilan sebulannya tidak mencapai Rp 600 ribu.
Ia menuturkan, sehari-hari penghasilan suaminya hanya cukup untuk makan.
Tidak jarang pula suaminya pulang tanpa membawa penghasilan. Bahkan, Ia masih mengontrak di sebidang bangunan rumah pinggir Kali Code. Sumartini mengaku tidak mempunyai uang tersisa untuk biaya sekolah anak.
"Saya bingung, enggak tahu harus bagaimana. Inginnya anak tetap lanjut sekolah tapi ya berat karena kalau tidak ada KMS, tidak ada biaya buat sekolah," tutur Sumartini saat ditemui Tribun Jogja, Rabu (15/6/2016).
Selama ini, anak Sumartini selalu menerima KMS sehingga tidak pernah sekalipun mengeluarkan uang untuk biaya sekolah. Saat ini, Ia heran kenapa KMS anaknya dicabut.
Padahal Sumartini sudah di-survei dan mendapat pertanyaan sama dengan jawaban yang sama setiap tahunnya.
"Saya bingung kok dicabut. Padahal pertanyaan dari yang survey sama dan jawaban saya sama setiap tahunnya, tapi kok malah dicabut. Saya tidak tahu kok dianggap mampu, padahal kondisi keuangan seperti ini terus," ujarnya.
Saat mengetahui dirinya tidak mendapat KMS, Sumartini pun mencoba mempertanyakan ke dinas terkait yakni Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Kota Yogyakarta.
Namun, Ia tidak pernah mendapat langkah yang solutif sehingga Ia hanya pasrah jika hak anaknya untuk bersekolah hilang. Ia pun juga heran karena banyak warga di wilayahnya yang dicabut KMS-nya. (*)