15 Warga Terdampak Pro Bandara Temui Bupati Kulonprogo
Warga tersebut curhat kepada bupati karena merasa belum ada kejelasan mengenai relokasi gratis, jaminan kerja dan kesehatan bagi warga terdampak.
Penulis: Yoseph Hary W | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Sekitar 15 warga terdampak pro bandara kembali menemui Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, di kantornya, Senin (18/4/2016).
Warga tersebut curhat kepada bupati karena merasa belum ada kejelasan mengenai relokasi gratis, jaminan kerja dan kesehatan bagi warga terdampak bandara baru.
Ditemui di ruang bupati, warga tersebut mencurahkan isi hati mereka. Dengan kondisi sebagai keluarga miskin dan belum tentu mampu membeli lahan relokasi, warga berharap mendapat relokasi gratis di tanah kas desa, bukan di PAG dengan status magersari.
Warga Bapangan, Udiyono, mengatakan 15 orang yang datang kepada bupati merupakan warga Bapangan dan Kepek Glagah. Warga datang untuk curhat mengenai nasib ke depan dan kecemasan bakal tergusur bandara.
Menurutnya, warga menolak untuk ditempatkan atau direlokasi di tanah magersari PAG Kaligintung, apapun alasannya. "Harapannya relokasi di tanah kas desa karena tetap berada di desanya dan tidak mau kalau magersari," kata Udiyono.
Udiyono menyatakan warga merasa cemas dengan ketidakjelasan selama ini. Padahal, dalam waktu dekat tim appraisal dikabarkan segera turun lapangan.
"Kami sebenarnya siap menerima kedatangan tim appraisal, tapi tergantung nanti setuju atau tidak hasilnya," lanjutnya.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengatakan sementara ini upaya pemkab baru bisa berupa relokasi di lahan PAG dengan status magersari. Meski demikian, bupati mengatakan juga akan mengupayakan adanya bedah rumah.
Demikian juga soal jaminan, Hasto menegaskan telah menerapkan survei lapangan dalam rangka menjaring warga untuk mendapat pelatihan ketenagakerjaan.
Harapannya, warga terdampak dapat alih profesi jika lahan garapan terkena proyek bandara. "Sebenarnya soal pelatihan tenaga kerja tidak ada seleksi tapi tunggu giliran," katanya.
Project Manager Rencana Pembangunan Bandara Baru PT Angkasa Pura, Sujiastono, menyebutkan sejauh ini belum diperoleh pemenang lelang tim appraisal.
Menurutnya, besar kemungkinan pemenangnya akan diumumkan pada 21 April 2016. "Setelah itu ada masa sanggahan, kalau kelar baru turun lapangan menaksir harga tanah," kata Sujiastono. (tribunjogja.com)