Wabup Instruksikan Relokasi Warga Bantaran Code
Kerusakan yang terjadi pada talut Kali Code di Dusun Sendowo, Sinduadi, Mlati menjadi ancaman bagi pemukiman warga.
Penulis: ang | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kerusakan yang terjadi pada talut Kali Code di Dusun Sendowo, Sinduadi, Mlati menjadi ancaman bagi pemukiman warga.
Tidak hanya warga yang tinggal di garis paling pinggir, namun juga sejumlah rumah yang berada di atasnya.
Pasalnya dengan bentuk terasering atau berundak, longsor dapat terjadi dipemukiman tersebut secara parerel.
Atas kondisi ini, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun meminta warga yang tinggal di dekat talut untuk direlokasi. Terutama di titik-titik yang dianggap rawan dan setiap saat dapat terjadi longsor.
Selain itu ancaman serupa dikhawatirkan akan semakin meluas, mengingat banyak pemukiman warga di bantaran sungai berhulu Merapi di Sleman, seperti di Condongcatur dan Caturtunggal.
Di Mlati, sedikitnya terdapat enam dusun di Desa Sinduadi yang memiliki pemukiman di bantaran Kali Code. Yaitu Blunyah Gede, Sendowo, Karangjati, Gemawang, Pogung Lor, dan Pogung Kidul.
“Jika tidak segera direlokasi, akan semakin banyak warga yang terancam bahaya. Dan pemerintah sangat prihatin melihat kondisi di Sendowo ini,” katanya, Kamis (14/4/2016).
Menurutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman sudah menawarkan relokasi kepada warga bantaran. Kendati demikian, pelaksanaan relokasi menunggu kesediaan warga yang tinggal di bantaran.
“Untuk itu, saat ini kami tawarkan. Terutama bagi warga di Sendowo yang rumahnya sudah terancam longsor,” paparnya.
Sri Muslimatun menambahkan sembari menunggu kepastian tersebut, pemerintah fokus pada perbaikan kerusakan talut yang membawa acaman bagi warga itu.
Ia meminta perbaikan tidak hanya sementara namun secara permanen. Meskipun diketahui wilayah aliran sungai berhulu Merapi merupakan wewenang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Srayu-Opak.
“Karena sifatnya darurat sehingga harus segera ditangani, jangan sampai terlambat,” ungkapnya. (tribunjogja.com)