12 Pendonor Darah Aktif DIY Terima Penghargaan Cincin Emas Satya Lencana Kebaktian Sosial

Satya Lencana Kebaktian Sosial ini merupakan bentuk penghargaan PMI atas bentuk kepedulian mereka

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Santo Ari
Cincin emas penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebanyak 12 warga DIY mendapatkan cincin emas Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat.

Satya Lencana Kebaktian Sosial ini merupakan bentuk penghargaan PMI atas bentuk kepedulian mereka dalam mendonorkan darah lebih dari 100 kali.

Salah satu penerima Satya Lencana, Indra Mustofa (63) warga Jongke Kidul, Mlati, Sleman, yang juga merupakan pendonor darah aktif paling tua di antara rombongannya mengatakan dirinya sudah sejak remaja aktif di bidang sosial ini.

Waktu ia bersekolah belum ada Palang Merah Remaja (PMR), namun sekolahnya sering mendatangkan PMI dan menggelar donor darah massal.

Saat itulah ia mulai aktif mendonorkan darahnya tiap tiga bulan sekali hingga umurnya saat ini ia sudah berdonor sebanyak 108 kali.

Bagi Indra, donor darah adalah ibadah dan bukan untuk dikomersilkan.

"Donor darah itu juga untuk kesehatan tubuh kita. Alhamdulillah sampai saat ini saya tidak memiliki penyakit. Kalau tidak donor saya bisa pusing, tapi kalau donor badan terasa enak," ujar Indra saat ditemui di markas PMI DIY dalam rangka pemberian penghargaan, Kamis (31/3/2016).

Pria yang yang sudah memiliki cucu ini kesehariannya bekerja sebagai sopir mobil pariwisata. Mulanya banyak yang menganjurkan agar ia tidak melakukan donor darah lantaran pekerjaan yang membutuhkan stamina tinggi.

Rute mobil yang ia kendaraipun terbilang jauh, yakni antar provinsi di mana paling jauh ia pernah menyetir sampai Medan.

Namun omongan orang itu ia tepis dan ia tetap rutin menjadi donor dorah sukarela (DDS).

Menjelang waktu donor, Indra selalu mengistirahatkan badannya dengan tidur cukup, dan minum air putih agar memenuhi syarat sebagai pendonor yakni tekanan darah yang normal.

Aksi sosialnya ini ia tularkan ke seluruh keluarga termasuk cucunya yang saat duduk di bangku SMA.

"Anak muda sekarang itu kreatif, tapi jiwa sosialnya kurang. Orang bisa mendonor itu karena keinginannya sendiri, keikhlasan dan tidak dipaksakan. Tapi dengan donor darah badan kita juga jadi sehat, ibarat mobil harus ganti oli. Selain itu kita bisa mengukur tubuh kita sendiri," ulasnya.

Sementara itu dokter Suryanto, wakil ketua bidang unit donor darah PMI DIY mengatakan kegiatan penyerahan cincin satya lencana seberat empat gram ini merupakan perpanjangan dari PMI Pusat.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved