Pemkab Gunungkidul Akan Manfaatkan Lahan Sultan Ground untuk Relokasi PKL

Saat ini pemerintah tengah memproses rencana pengajuan tersebut.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Muhammad Fatoni

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Menindaklanjuti permintaan manajemen RSUD Wonosari untuk menertibkan pedagang kaki lima (PKL) mendapatkan tanggapan dari pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

Rencananya, pemerintah akan mengajukan izin memanfaatkan tanah Sultan Ground (SG) kepada Keraton Yogyakarta untuk relokasi para pedagang sekaligus tempat parkir.

Pejabat Sekda Gunungkidul, Supartono, mengatakan luas lahan yang akan diajukan kekancingan guna perluasan RSUD sekitar 1500 meter.

Saat ini pemerintah tengah memproses rencana pengajuan tersebut.

“Secara konsep kita sudah memiliki gambaran tentang rencana itu,” katanya akhir pekan lalu.

Dia mengungkapkan,pemerintah daerah tidak bisa langsung melakukan penertiban terhadap PKL yang berjualan di sisi kiri pintu masuk RSUD.

Untuk melakukan penertiban, pemerintah harus mencarikan solusi supaya nantinya kebijakan pemerintah tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Salah satu solusi yang dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan tanah SG yang ada di sekitar RSUD.

Nantinya, jika pihak Panitikismo menyetujui pengajuan izin pemerintah, maka tanahnya akan digunakan untuk merelokasi para pedagang sekaligus memperluas area parkir.

Selama ini menurut Supartono fasilitas penunjang RSUD Wonosari memang kurang, termasuk kawasan parkir. Akibatnya, di saat tertentu, lokasi parkir tidak bisa menampung kendaraan yang masuk ke rumah sakit.

“Kadang rumah sakit terkesan semrawut,” jelasnya.

Pejabat yang juga menjadi kepala DPPKAD Gunungkidul ini berharap, proses pengajuan kekancingan ke Panitikismo bisa berjalan lancar dan disetujui pihak keraton. Dengan begitu, pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit lebih maksimal.

“Mudah-mudahan kedepan bisa lebih nyaman,” imbuhnya.

Sementara itu Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Wonosari, Aris Suryanto mengatakan proses pembangunan instalasi gawat darurat (IGD) terpadu direncanakan dimulai pada April mendatang.

Untuk itu, pihaknya berharap sebelum April, seluruh PKL yang berada di sisi kiri pintu masuk sudah pindah seluruhnya.

“Kita targetkan awal tahun depan gedung baru sudah bisa dipakai,” katanya.

Gedung baru yang akan dibangun oleh RSUD sendiri direncanakan akan memakan anggaran sebesar Rp 8,7 miliar. Gedung dua lantai ini akan berlokasi di tempat parkir lama dan bangsal Dahlia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved