Peyek dan Geplak Mbok Tumpuk, Oleh-oleh Cemilan Khas Yogya nan Melegenda

Saat ini nama Tumpuk atau yang lebih dikenal Mbok Tumpuk begitu terkenal tidak hanya di Bantul

Penulis: Hamim Thohari | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Hamim Thohari
Peyek Mbok Tumpuk 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Berbekal kemampuan yang diperoleh secara turun-temurun, pada tahun 1975 seorang wanita asli Bantul mencoba memproduksi geplak dan menjualnya.

Perempuan tersebut bernama Tumpuk, lahir dari keluarga yang kesehariannya membuat geplak untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Saat ini nama Tumpuk atau yang lebih dikenal Mbok Tumpuk begitu terkenal tidak hanya di Bantul, tetapi juga hampir di seluruh Yogyakarta.

Berkat kerja kerasnya, usaha yang hanya bermula dengan membuat geplak telah berkembang menjadi toko oleh-oleh besar dengan dua produk andalan berupa geplak dan peyek kacang.

Bahkan kini peyek dan geplak Mbok Tumpuk telah menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Bantul.

Peyek Mbok Tumpuk

Geplak sendiri adalah makanan yang terbuat dari parutan kelapa dan dicampur dengan gula pasir. Bentuknya bulat tidak beraturan dan beraneka warna.

Cita rasanya manis dan gurih, seiring berjalannya waktu terdapat beberapa varian rasa yang dimiliki geplak.

Marni, satu diantara karyawan di Geplak Mbok Tumpuk, mengatakan, dalam sehari satu kwintal gula putih dan 300 butir kelapa diolah menjadi geplak.

"Kelapa yang sebelumnya telah diparut kemudian dimasak menggunakan kuali bersama gula pasir selama kurang lebih setengah jam. Setelah matang, adonan tersebut kemudian dibentuk selagi panas," ungkapnya.

Saat ini varian rasa yang bisa dipilih oleh pembeli adalah durian, gula jawa, jeruk, dan framboze.

Geplak Mbok Tumpuk

Semua proses pembuatan geplak masih menggunakan cara tradisional, kwalinya terbuat dari tembaga dan dimasak menggunakan tungku dengan kayu sebagai bahan bakarnya.

Selain itu, Mbok Tumpuk juga terkenal akan peyek kacangnya. Jika kebanyakan panganan ini berbentuk bulat pipih, tetapi Mbok Tumpuk membuat rempeyek yang tumpuk-tumpuk tidak beraturan, seperti bongkahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved