Vietnam Berkabung Gara-gara Kematian Kura-kura Berumur 100 Tahun

TRIBUNJOGJA.COM, HANOI - Warga Vietnam menyatakan dukacita mendalam mereka atas kematian seekor kura-kura yang diperkirakan sudah berusia lebih dari 100 tahun.

Bagi mereka, kura-kura ini memang memiliki posisi istimewa dimana dijadikan sebagai simbol kemerdekaan serta menempati posisi mitologi yang dihormati oleh warga Vietnam.

Sebagaimana dilansir Daily Mail, Kamis (21/1/2016), kisah tentang kura-kura seberat 200 kilogram ini bahkan sudah diceritakan kepada anak-anak sekolah secara turun-temurun.

Secara kultural kura-kura tersebut menempati posisi suci dan dipercaya mampu memprediksi apa yang akan terjadi pada negara tersebut. Hingga tak heran, kematian kura-kura ini lantas dikaitkan dengan akan adanya nasib buruk pada negara vietnam.

_{^{Kura-kura raksasa yang menjadi simbol kemerdakaan Vietnam ditemukan mati pada Selasa (19/1/2016) / EPA via Daily Mail}}

Warga pun mengekspresikannya lewat berbagai tulisan di blog dan media sosial. Mereka memberikan peringatan bahwa kematian kura-kura tersebut bisa menjadi pertanda akan adanya nasib buruk terhadap Partai Komunis yang mulai melaksanakan kongres lima tahunan.

juga mengaitkannya dengan nasib Partai Komunis yang hingga kini masih memegang tampuk kekuasaan.

Adapun sebagaimana diberitakan surat kabar nasional, Tuoi Tre, kura-kura ini ditemukan mati di Danau Hoan Kiem di Hanou pada Selasa (19/1/2016) malam waktu setempat.

Bangkainya kemudian disimpan di sebuah kuil suci di pulau kecil sambil menunggu proses apa yang selanjutnya akan diambil.

Para ahli mengatakan kura-kura bertempurung lunak ini hanya ada empat ekor yang masih hidup di dunia. Dua diantaranya ada di kebun binatang di China, sementara lainnya hidup di danau yang lain di Hanoi, Vietnam.

"Ini kemungkinan merupakan spesies paling langka di planet ini dan dipastikan kura-kura paling langka di dunia. Bahkan kura-kura ini termasuk binatang purba. Saya prediksi umurnya lebih dari 100 tahun, jadi kematiannya sebenarnya bukanlah hal yang mengejutkan," jelas Tim McCormack dari Asian Turtle Program. (*)