179 Ribu Pelanggan PLN di Yogya Nikmati Tarif Baru
Tercatat sekitr 179.553 pelanggan PLN di area DIY menikmati fasilitas tarif baru tersebut.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyesuaikan tarif listrik skema adjustment mulai awal Januari 2016.
Tercatat sekitr 179.553 pelanggan PLN di area DIY menikmati fasilitas tarif baru tersebut.
Kepala Bagian Humas PLN area DIY, Paulus Kardiman mengatakan, dari jumlah pelanggan tersebut, pemakaian dayanya per Januari ini tercatat mencapai 110.865.305 kilowatt hour (KwH).
Angka ini mencakup konsumsi listrik dari sektor industri sebesar 15.124.454 KwH oleh 77 pelanggan industri.
"Pemakaian daya di skema tarif adjustment setara nilai Rp155.046.740.520. Khusus pelanggan industri, nilai pemakaiannya sejauh ini mencapai Rp18.053.646.340," kata Kardiman, Minggu (10/1/2016).
Seperti diketahui, tarif Rumah Tangga daya 1.300 Volt Ampere (VA) ke atas turun dari Rp 1.509,38 per KwH pada Desember 2015 menjadi Rp 1.409,16 pada Januari 2016.
Tarif bisnis daya 6.000 VA ke atas dan kantor pemerintah daya 6.600 VA ke atas juga turun hingga Rp100. Selain itu, tarif industri juga mengalami penurunan tipis dari bulan lalu.
Sesuai Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 31/2014 sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM No 09/2015, tariff adjustment diberlakukan setiap bulan, menyesuaikan perubahan nilai tukar mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang Rupiah, harga minyak mentah dan inflasi bulanan.
Dengan mekanisme tariff adjustment, tarif listrik setiap bulan dimungkinkan untuk turun, tetap atau naik berdasarkan ketiga indikator tersebut.
Jumlah pelanggan tarif adjustment (1.300 volt ampere ke atas) di DIY menurut Kardiman memang terbilang sedikit. Dari sekitar satu jutaan pelanggan di wilayah ini, 70 persennya merupakan pelanggan daya listrik 450 VA dan 950 VA.
"Yogyakarta itu terbilang landai untuk pemakaian listriknya. Ada kenaikan tinggi hanya saat momen pergantian tahun kemarin. Sedangkan pemakian setelah adanya penurunan tarif adjusment ini baru bisa telrihat pada bulan depan," katanya.(*)