Menatap Lembah Dieng dari Puncak Pakuwojo Diantara Prau dan Sikunir

Dataran tinggi Dieng memiliki beberapa gugusan gunung dan bukit, beberapa sudah dikenal luas oleh masyarakat

Penulis: dnh | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.com | DWI NOURMA HANDITO
Pemandangan Telaga Warna dilihat dari Puncak Pakuwojo 

TRIBUNJOGJA.COM, WONOSOBO - Dataran tinggi Dieng memiliki beberapa gugusan gunung dan bukit, beberapa sudah dikenal luas oleh masyarakat. Seperti Gunung Prau yang terkenal dengan pendakiannya, serta puncak Sikunir yang tersohor dengan sunrisenya.

Namun, berbicara mengenai gunung dan bukit di dataran tinggi Dieng tidak hanya berhenti di dua nama yang sudah disebutkan di awal. Ada beberapa gunung dan bukit yang bisa dikunjungi jika pergi ke dataran tinggi Dieng, salah satunya adalah Gunung Pakuwojo.


Cekungan Puncak Pakuwojo (TRIBUNJOGJA.com | DWI NOURMA HANDITO)

Gunung Pakuwojo terletak di tengah-tengah antara Gunung Prau dan Bukit Sikunir. Gunung yang secara administratif masuk wilayah kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo ini memiliki pesona keindahan alam yang tak kalah.

Hampir sama dengan gunung Prau dan Sikunir, dari puncak gunung Pakuwojo pengunjung dapat menyaksikan indahnya pemandangan lembah Dieng dan gunung Sindoro dengan latar belakang sunrise yang muncul dari ufuk timur.


Trek menuju Puncak Pakuwojo (TRIBUNJOGJA.com | DWI NOURMA HANDITO)

Untuk bisa mencapai puncak, pengunjung bisa melalui beberapa jalur salah satunya adalah jalur via Parikesit, Kejajar. Lewat jalur ini, pendakian sampai puncak bisa dicapai dalam waktu kurang lebih dua jam.

Untuk mencapai Parikesit tidaklah sulit, jalur pendakian via Parikesit terletak sekitar 500 meter setelah gapura Dieng. Atau 500 meter sebelum basecamp pendakian gunung Prau melalui Desa Patak Banteng.


Tanjakan penyesalan (TRIBUNJOGJA.com | DWI NOURMA HANDITO)

Di desa Parikesit, terdapat basecamp pendakian. Pengunjung dapat mendatangi basecamp tersebut sebelum melakukan pendakian. Selain untuk melaporkan pendakian, lewat basecamp tersebut pengunjung akan mendapatkan informasi tentang jalur pendakian yang akan ditempuh.

Pengunjung akan ditarik retribusi sebesar Rp 4.000 untuk satu orang. Saat melakukan pendakian belum lama ini, Tribun Jogja memilih untuk mendaki gunung Pakuwojo pada malam hari. Untuk bisa sampai puncak, track yang ditempuh tidaklah terlalu jauh.

Hanya ada satu jalur yang bisa dilewati jika mendaki gunung Pakuwojo melalui Parikesit.


Puncak Pakuwojo (TRIBUNJOGJA.com | DWI NOURMA HANDITO)

Jalur tersebut adalah jalur penduduk menuju kebun mereka, dari kampung Parikesit jalur akan berupa jalan setapak yang cukup landai dan melewati kebun-kebun sayuran milik penduduk. Jalan setapak tersebut tergolong landai dan mudah untuk dilalui.

Namun, yang harus menjadi catatan adalah minimnya petunjuk terutama sebelum jalur landai habis dan dilanjutkan dengan track menanjak yang disebut tanjakan Perawan. Banyaknya jalur menuju kebun penduduk cukup membingungkan dan harus dengan cermat dilihat, supaya tidak tersesat.

Setelah track menanjak yang dinamai tanjakan Perawan dan track cukup panjang, maka pendaki akan sampai di bukit Prambanan atau bukit yang berada di bawah puncak Gunung Pakuwojo. Di bukit tersebut, Tribun Jogja memutuskan untuk membangun tenda.


Pemandangan dari Bukit Prambanan (TRIBUNJOGJA.com | DWI NOURMA HANDITO)

Dari bukit tersebut terlihat dengan jelas puncak Pakuwojo yang berdiri gagah. Untuk bisa mencapai puncak, pendaki harus melalui satu track menanjak yang cukup menantang. Tanjakan terakhir sebelum sampai ke puncak tersebut bernama tanjakan Penyesalan.

Tanjakan ini cukup menantang, karena kemiringan yang terjal dan berada di antara dua jurang. Di sisi kiri adalah jurang yang langsung ke lembah Dieng sedangkan di sisi kanan terdapat jurang yang dibawahnya terdapat kawah Silawak yang mengeluarkan bau belerang yang cukup kuat.


Pemandangan dari Puncak Pakuwojo (TRIBUNJOGJA.com | DWI NOURMA HANDITO)

Sesampainya di puncak, pemandangan indah akan tersaji. Di sisi selatan puncak Sikunir dapat terlihat, di sisi utara terbentang dengan gagah gunung Prau, sementara di sisi timur gunung Sindoro berdiri dengan gagah. Sementara sisi di sisi barat terhampar pemandangan bentang alam dataran tinggi Dieng.

Di puncak Pakuwojo juga terdapat dua buah cekungan seperti telaga yang mengering dimana ditengah-tengah dua cekungan tersebut terdapat batu yang menonjok ke atas dan berbentuk seperti paku.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved