Masyarakat Diminta Tidak Takut Kehabisan Tiket
. Meski jumlah tiket yang tersedia terus menipis, namun PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 meminta masyarakat tidak takut kehabisan tiket.
Penulis: Rento Ari Nugroho | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rento Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dibandingkan tahun lalu, volume penumpang kereta api (KA) pada angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Yogyakarta mengalami kenaikan cukup signifikan.
Kereta kelas ekonomi menjadi primadona masyarakat untuk bepergian. Meski jumlah tiket yang tersedia terus menipis, namun PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 meminta masyarakat tidak takut kehabisan tiket.
Corporate Communication Manager PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budianto mengatakan, sebelum dimulainya operasi angkutan Nataru pada 20 Desember 2015-5 Januari 2016, pihaknya telah memprediksi adanya kenaikan sekitar dua persen. Namun sejauh ini, lonjakan penumpang ternyata melebihi prediksi.
Eko mencontohkan, kenaikan volume penumpang langsung terlihat pada hari pertama operasi.
Dibandingkan tahun lalu, volume penumpang rata-rata antara KA kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi mencapai 125 persen. Volume terbanyak masih didominasi KA kelas ekonomi.
"Secara total, mulai 20-28 Desember, volume total penumpang di wilayah Daop 6 mencapai 269.683 penumpang. Pencapaian ini sudah meraih 60 persen dari jumlah total tahun lalu yakni sebanyak 446.254," jelas Eko ketika ditemui di stasiun Tugu, Selasa (29/12/2015).
Sementara untuk puncak kepadatan penumpang, sejauh ini menurut Eko terjadi pada 23 dan 27 Desember. Pada 23 Desember sebanyak 33.569 penumpang naik KA dari wilayah kerja Daop 6 dan pada 27 Desember sebanyak 33.029.
Mengenai ludesnya tiket KA ke beberapa jurusan, menurut Eko hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Di beberapa KA, tiket masih tersedia meskipun jumlahnya sedikit. Untuk itu ia berharap masyarakat tidak takut kehabisan tiket.
"Terus berusaha. Meskipun tipis, namun selalu ada peluang. Hal ini biasanya terjadi ketika ada pembatalan tiket oleh penumpang yang telah memesan tiket sebelumnya. Baik mereka batal berangkat, maupun mereka yang mengubah jadwal perjalanan," imbuhnya. (tribunjogja.com)