Panglima TNI Sebut Pembelian Heli VVIP untuk Presiden Ditunda

Usulan pembelian helikopter AW-101 yang berasal dari TNI AU tersebut hanya ditunda.

Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Fauziarakhman
Grafis Helikopter VVIP Presiden Jokowi, Helikopter AW 101 

TRIBUNJOGJA.COM - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan, sejatinya Presiden Joko Widodo bukan membatalkan rencana pembelian helikopter skuardon VVIP, Augsta Westland 101.

Namun, usulan pembelian helikopter AW-101 yang berasal dari TNI AU tersebut hanya ditunda.

"Jadi begini bukan dibatalkan untuk heli ada beberapa alternatif. Ada agusta dan puma. Kemarin kami paparkan kepada presiden dengan pertimbangan kondisi ekonomi. Heli sekarang masih visibel (bagus), jadi presiden menyatakan untuk menunda karena ada kesannya heli itu mahal harganya dan mewah dipakainya juga hanya VVIP saja," kata Gatot kepada wartawan di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (4/12/2015).

Menurutnya, melihat kondisi ekonomi yang sedang menurun membuat Presiden Jokowi menunda pembelian heli.

"Kondisi ekonomi sekarang presiden merasa kok heli mahal gitu, tapi sangat logis. Saat memaparkan diputuskan oleh presiden. Apapun juga karena presiden pemimpin tertinggi TNI. Jadi ngga usah didiskusikan lagi, batal ya batal," katanya.

Sebelumnya, Jokowi akhirnya memutuskan untuk tidak jadi membeli produk impor tersebut dan memilih untuk membeli satu buah helikopter untuk backup.

Jokowi pun memberi sinyal untuk membeli heli produksi PT. Dirgantara Indonesia, Caougar 725 yang selama ini disandingkan memiliki kemampuan hampir sama dengan Augsta Westland 101. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved