Kemendikbud Siapkan Uji Kompetensi Guru Susulan
ementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyiapkan UKG susulan pada tanggal 7-11 Desember 2015 mendatang.
Penulis: tiq | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pristiqa Ayun W.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Akibat masih banyaknya guru-guru yang belum bisa mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, maka Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyiapkan UKG susulan pada tanggal 7-11 Desember 2015 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Nurzaman, Sekertaris Direktorat Jenderal Kemendikbud saat melakukan dialog UKG di Hotel Santika Yogyakarta, Kamis (12/11/2015).
"Adanya UKG susulan ini supaya guru-guru yang sebelumnya berhalangan ikut, tidak merasa rugi," kata Nurzaman, Kamis (12/11/2015).
Menurutnya, kebanyakan guru yang berhalangan hadir mengikuti UKG memiliki alasan khusus. Seperti sakit dan acara keluarga yang tidak dapat ditinggalkan. Oleh karena itu pihaknya memfasilitasi UKG susulan bagi mereka yang memerlukan.
Selain itu, Nurzaman juga menegaskan Kemendikbud setiap tahunnya akan menaikkan standart nasional rata-rata nilai UKG. Kalau tahun kemarin rata-rata nilai UKG adalah 4,7, maka tahun ini naik menjadi 5,5.
"Dan akan terus naik 0,5 setiap tahunnya. Hingga nanti habis masa kepemimpinan Presiden Jokowi, maka rata-rata standart nasional nilai UKG adalah 8," ujarnya.
Tak hanya menaikkan rata-rata nilai, Kemendikbud juga terus berupaya menaikkan kualitas pelaksanaan UKG. Seperti misalnya memberikan literasi Teknologi Informasi (TI) kepada guru-guru yang selama ini kurang memahami penggunaannya.
Sebab pelaksanaan UKG seluruhnya menggunakan komputer dan jaringan internet. Artinya, para guru peserta UKG harus melek IT.
"Hingga saat ini sudah 250 kabupaten/kota yang mengadakan diklat literasi TI sebelum UKG, kegiatan ini akan terus ditingkatkan agar guru-guru melek TI," jelasnya.
Sementara Kadarmanta Baskara Aji, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY menjelaskan UKG di DIY dilaksanakan mulai tanggal 9-21 November 2015.
Hingga hari ketiga, sudah ada 9968 guru yang mengikuti UKG. Padahal seharusnya total guru yang ikut UKG hinga hari ketiga adalah 10204.
"Ada 236 orang yang berhalangan hadir. Kebanyakan alasannya karena sakit," jelas Aji.
Dari 236 guru, 70 diantaranya berasal dari Gunungkidul. 48 guru dari Bantul, 63 guru dari Kulonprogo, 34 guru dari Sleman, dan 21 guru dari Kota Yogyakarta. Sementara total seluruh guru di DIY yang harus mengikuti UKG adalah 33246. (tribunjogja.com)