Cara Beda Universitas Sanata Dharma Isi Ospek Mahasiswa Baru

Ada hal berbeda dari kegiatan Ospek di Universitas Sanata Dharma. Ospek yang mereka namai Inisiasi Sanata Dharma (Insadha) ini jauh dari perpeloncoan

Penulis: mrf | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/M Resya F
Suasana Insadha saat , Fx Hadi Rudyatmo (tengah) memberi materi di Kampus II USD, Selasa (11/8/2015). 

TRIBUNJOGJA.COM - Ada hal berbeda dari kegiatan Ospek di Universitas Sanata Dharma. Ospek yang mereka namai Inisiasi Sanata Dharma (Insadha) ini jauh dari kesan perpeloncoan.

Bahkan, hukuman yang diberikan betul-betul mengutamakan aspek humanis. Tak ada rasa takut, hanya kegembiraan yang terpancar dari maba dalam Insadha.

Ospek di Universitas Sanata Dharma (USD) bernama Inisiasi Sanata Dharma (Insadha) tak seperti yang sering kita saksiskan di kampus-kampus kebanyakan.

Bentak membentak, senioritas, bahkan hukuman fisik, tak tampak dalam kegiatan itu. Kegembiraan, saling menghormati satu sama lain, tergambar dalam Insadha.

Bahkan ketika ada Mahasiswa Baru (Maba) yang telat hadir dalam mengikuti kegiatan, hukumannya unik. Maba itu hanya diminta untuk refleksi menggunakan media tulisan, terserah untuk memakai tulisan tangan atau cetakan komputer, terkait mengapa dirinya terlambat.

Hukuman dalam Insadha dibuat untuk menyentuh hati kecil supaya perbuatan itu tak diulanginya kembali.

Insadha sendiri merupakan kegiatan bagi maba untuk lebih mengenal banyak tentang USD. Baik visi dan misi, motto hingga organisasi kemahasiswaan.

Tiap tahunnya, tema dalam Insadha berubah. Untuk tahun ini, Insadha mengusung tema “Budayaku Positif, Aku Sang Visioner Aktif.

Untuk lebih mengenalkan tema itu pada mahasiswa baru, panitia Insadha pun tak lupa mengundang tokoh-tokoh berpengaruh untuk memberikan materi.

Pada Insadha gelombang satu yang digelar minggu lalu, panitia menghadirkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Romo Benny. Sedang pada gelombang dua pada Selasa (11/8) kemarin, panitia mengundang mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Pada saat pemaparannya, Rudi, sapaan akrab dari mantan Wali Kota Solo ini tak hanya sebatas memberikan materi saja. Tak seperti pembicara pada umumnya.

Dia juga membangkitkan kembali jiwa nasionalisme mahasiswa baru USD dengan menyanyikan lagu Tanah Airku. Sembari membenarkan jika ada lirik yang salah dalam mahasiswa baru menyanyikan. Maba pun tertawa tiap dibenarkan.

Saat ditemui Tribun Jogja, Rudi menyampaikan bahwa materi yang dia sampaikan merupakan upaya penerapan dari jiwa nasionalisme Bung Karno.

Dia berharap, maba USD yang mengikuti Insadha ini menjadi seorang nasionalis saat kelak memegang jabatan apapun.

“Jiwa nasionalis dipupuk memang harus sedini mungkin. Ketika sudah kita pupuk sejak sekarang, lebih mudah membentuknya,” kata Rudi saat ditemui Tribun Jogja di Kampus II Universitas Sanata Dharma, Selasa (11/8/2015).

Dia juga mengatakan bahwa dirinya merupakan pengagum Bung Karno lantaran tidak perlu diragukan lagi jiwa nasionalismenya.

Sementara dalam mengajak mahasiswa baru USD menyanyikan lagu Tanah Airku dan kemudian jika salah dibenarkan, hal itu agar mahasiswa baru USD betul-betul meresapi point penting yang ada di lagu itu.

“Karena sebuah lagu itu tujuannya untuk menyampaikan nilai. Jika mereka dalam menyanyikan saja salah, bagaimana meresapi nilainya. Lagipula, mahasiswa-mahasiswa ini juga mempunyai tanggung jawab untuk mengisi kemerdekaan,” jelasnya.

Terpisah, Rektor Universitas Sanata Dharma, Johanes Eka Priyatma PhD menambahkan, Insadha merupakan kegiatan awal pembentukan karakter mahasiswa USD.

Setelah Insadha, mahasiswa akan mengikuti Pelatihan Pengembangan Kepribadian (Ppkn). Ppkn sendiri merupakan kegiatan ko kurikuler yang berjalan selama satu tahun dengan didampingi penasehat akademik.

“Selama Ppkn nantinya, maba akan dibimbing agar tahu metode belajar yang baik, kemampuan intrapersonal dan beberapa lainnya. Kemandirian menjadi salah satu hal yang penting untuk dimiliki mahasiswa kami,” jelasnya.

Eka berharap, dengan adanya insadha ini maba di USD dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus.

Selain itu, Eka juga ingin materi dan nilai dalam Insadha dapat mempersiapkan maba untuk berjuang untuk kemudian dapat membangun masyarakat. (M Resya Firmansyah)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved