Selama Ramadan, Sleman Galakkan Operasi Anjal
Satpol PP Sleman menjadikan anak jalanan (anjal) serta pengemis, gelandangan, dan orang tak dikenal (PGOT) sebagai salah satu prioritas saat Ramadan.
Penulis: ang | Editor: oda
Satpol PP Tingkatkan Operasi Anjal Selama Ramadan
Laporan reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sleman menjadikan anak jalanan (anjal) serta pengemis, gelandangan, dan orang tak dikenal (PGOT) sebagai salah satu prioritas saat Ramadan.
Pasalnya keberadaa anjal dan PGOT cederung mengalami peningkatan saat bulan puasa.
Kepala Satpol PP Sleman, Joko Supriyanto mengatakan penertiban anjal dan PGOT merupakan agenda rutin selain operasi minuman keras (miras).
Terlebih kebanyakan anjal dan PGOT memanfaatkan bulan Ramadan untuk meminta sedekah kepada masyarakat.
“Momen puasa sering dimanfaatkan untuk meminta sedekah, apalagi banyak masyarakat khususnya umat muslim yang berlomba-lomba untuk bersedeka di bulan Ramadan,” ungkapnya, Minggu (21/6/2015).
Menurutnya khusus dalam penanganan anjal dan PGOT, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Tenaga kerja dan Sosial (Disnkersos) Kabupaten Sleman.
Hal ini lantaran usai ditertibkan, anjal dan PGOT yang terjaring akan dibawa ke panti sosial milik Dinas Sosial DIY.
“Setelah kami jaring, maka wewenang untuk pembinaan berada dibawah Dinsos DIY dan dipantau oleh Disnakersos Sleman,” paparnya.
Joko menyebutkan di luar Ramadan, Satpol PP merazia hingga puluhan anjal dan PGOT dalam sekali operasi. Terakhir ada Mei, Satpol PP Sleman berhasil menjaring 28 orang anjal dan PGOT.
“Dari temuan tersebut dan kondisi lingkungan, kami memperkirakan ada peningkatan anjal dan PGOT. Meski demikian, biasanya mereka datang dari luar DIY, ada yang berasal dari Purworejo hingga daerah Semarang,” kata dia.
Adapun titik-titik yang dinilai rawan sebagai tempat beraksinya anjal dan PGOT, antara lain sekitaran Prambanan, Jalan Monjali, simpang Kentungan, Demakijo, dan Flyover Janti. (Tribunjogja.com)