Delapan Menteri Ini Disarankan untuk di-Reshuffle dari Kabinet Kerja Jokowi

Ada menteri yang kinerjanya tidak sesuai seperti yang diharapkan.

Editor: Muhammad Fatoni

TRIBUNJOGJA.COM - Pengamat Politik dari PARA Syndicate, Ari Nurcahyo menyarankan agar presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan (reshuffle) kabinet. Menurutnya ada menteri yang kinerjanya tidak sesuai seperti yang diharapkan.

"Presiden dalam waktu dekat harus reshuffle kabinet. Ada delapan pembantu presiden yang harus di reshuffle. Menko Polhukam, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri Pendidikan Tinggi dan Ristek, Kepala Bappenas, Sekretaris Kabinet dan Menteri BUMN," kata Ari dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/4/2015).

Ari menuturkan, kualitas menteri-menteri atau pembantu Jokowi adalah kualitas nomor tiga. Menurutnya, kualitas menteri saat ini sangat jauh dibanding dengan era presiden Soeharto.

"Dibanding dengan kabinet Megawati, menteri Jokowi kualitasnya KW2. Zaman Mega, ada SBY, JK, Yusril Ihza dan Sri Mulyani jadi menteri. Kalau kita bandingkan, menteri Jokowi jauh dari harapan," tuturnya.

Masih kata Ari, perombakan kabinet itu diperlukan agar kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-JK kembali. Menurutnya, dari berbagai survei yang telah dirilis, kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi pun telah menurun.

"Sekarang kepercayaannya hanya tinggal 50 persen saja," ujarnya. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved