Belajar Mengenai Si Buih Hitam dalam Ngaji Kopi

Hal ini merupakan ide terobosan dari tiga pengusaha muda yang peduli akan pentingnya berbagi ilmu

Penulis: abm | Editor: Hendy Kurniawan
Fan Pop
Kopi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Septiandri Mandariana

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ngaji Kopi merupakan sebuah acara diskusi rutin, yang selalu diselenggarakan pada setiap Jumat Kliwon, pukul 16.00 WIB hingga selesai.

Ngaji Kopi sendiri diselenggarakan di Cafe Dongeng Kopi, di Jl Wahid Hasyim no. 3, Gorongan, Condongcatur, Depok, Sleman.

Hal ini merupakan ide terobosan dari tiga pengusaha muda yang peduli akan pentingnya berbagi ilmu terhadap sesama. Khususnya mengenai kopi.

Ketiga pengusaha muda tersebut adalah Alang Bhintaka (28), Renggo Darsono (28) dan Agus Mahardijoyo (28).

"Ngaji kopi merupakan sebuah forum diskusi, bagi siapa saja yang ingin tahu segala hal tentang kopi, dan kami akan memberikan semua hal yang kami tahu, dan mendatangkan pemateri untuk lebih memperdalam dan memperkaya wawasan tentang kopi," tutur Renggo Darsono.

Ia mengatakan, pengetahuan mengenai kopi, dirasakan perlu diketahui banyak oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya, masih banyak pengetahuan mengenai kopi yang masih belum diketahui.

"Contohnya seperti manfaat kopi bagi tubuh. Kebanyakan informasi yang diterima oleh masyarakat adalah dampak negatif dari kopi," tutur Alang Bhintaka.

Hal ini merupakan salah satu cara mereka untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kopi, disamping mereka berbisnis Kopi.

Selain itu, hal lain yang mereka lakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, mereka pun memberikan informasi perihal kopi ketika pengunjung memesan kopi.

"Kami memberikan pengetahuan kepada seluruh pengunjung. Tentang sejarah kopi, kualitas kopi terbaik, dari daerah mana kopi yang pengunjung minum berasal, dan segala hal tentang kopi. Selain itu kami pun mempersilahkan pengunjung untuk membuat kopinya sendiri, dan kami ajarkan. Agar mereka pun tahu," tutur Alang Bhintaka.

Ia menambahkan, masyarakat Indonesia harus mengetahui cita rasa kopi terbaik yang Indonesia miliki. Karena menurutnya, kopi terbaik Indonesia di Ekspor ke luar negeri.

"Masyarakat lebih banyak mengetahui cita rasa kopi dari kopi saset. Padahal kopi saset hanya memiliki kadar kopi yang sangat kecil. Maka dari itu kami memberikan edukasi dengan beberapa cara, salah satunya membuat acara diskusi rutin bernama Ngaji Kopi," tutur Alang. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Tags
kopi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved