Penembakan di Paris

Penyerangan Charlie Hebdo Dikecam Kartunis Indonesia

Menurut dia, insiden itu merupakan aksi serangan terhadap kebebasan pers dalam menyampaikan pendapat kepada masyarakat.

Editor: Hendy Kurniawan
Philippe Dupeyrat / AFP
Tim medis membawa seorang korban luka serangan maut ke kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, Perancis, Rabu (7/1/2014), yang menewaskan 12 orang termasuk pemimpin redaksi majalah tersebut. 

TRIBUNJOGJA.COM, BEKASI - Persatuan Kartunis Indonesia mengecam insiden penyerangan terhadap redaksi Charlie Hebdo, Paris, Prancis, yang menewaskan 12 jiwa, Rabu.

"Kami turut berbela sungkawa atas insiden tersebut, sebab dari 12 korban itu, empat di antaranya merupakan kartunis senior," kata Sekretaris Jendral Persatuan Kartunis Indonesia (PAKARTI), Yeksa Sarkeh Chandra, di Bekasi, Jabar, Kamis.

Menurut dia, insiden itu merupakan aksi serangan terhadap kebebasan pers dalam menyampaikan pendapat kepada masyarakat.

"Saya mewakili kartunis Indonesia sangat mengecam aksi yang tidak berperikemanusiaan itu," katanya.

Dia berharap, pihak terkait segera mengungkap kasus itu dan menangkap seluruh pelaku yang terlibat.

Ada pun empat kartunis yang meninggal itu adalah Stephane Charbonnnier (47), selaku kartunis utama koran Charlie Hebdo, Jean Cabut (75) seorang kartunis, Georges Wolinski (80) selaku kartunis dan editor, serta Bernard Verlhac (58) sebagai kartunis.

"Terlepas dari idealogi dan juga ajaran yang dianut oleh para kartunis tersebut, kami selaku kartunis Indonesia menyatakan turut berbela sungkawa terhadap kejadian itu," katanya.

Sementara itu, aksi penembakan itu menewaskan 12 orang, juga mengakibatkan 11 orang terluka, empat di antaranya dalam kondisi kritis.

Hingga saat ini tiga pelaku penembakan masih dalam perburuan setelah berhasil melarikan diri. (Antara)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved