Ayas Sakit Hati Dianggap Tidak Layak Menjadi Pimpinan
Dyah Sarastuti (28) alias Ayas merasa sakit hati dengan status Facebook Ervani Emi Handayani (29) yang menyebut dirinya tidak layak menjadi pimpinan
Penulis: say | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Siti Ariyanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dyah Sarastuti (28) alias Ayas merasa sakit hati dengan status Facebook Ervani Emi Handayani (29) yang menyebut dirinya tidak layak menjadi pimpinan Jogja Jolie Jawellery dan masih labil seperti anak kecil.
Ia pun tidak berusaha mencari tahu siapa penulis status itu tetapi langsung melaporkan ke Polda DIY.
Dari penuturan rekannya Acik yang merupakan supervisor (SPV) di toko aksesoris yang sama, penulis status yang membuat dirinya sakit hati itu adalah istri Alfa Janto, salah satu security di Jolie Aksesoris.
Ayas merasa tidak kenal dengan Ervani, tetapi tiba-tiba namanya disebut-sebut di Facebook.
Selama ini, ia mengaku belum pernah bertemu dengan Ervani. Sejauh yang ia tahu, istri Alfa tersebut juga tak pernah datang mencarinya untuk meminta maaf.
"Tidak pernah datang mencari saya. Saya mengetahui hal itu dari pemberitaan di media," aku Ayas saat menjadi saksi kasus Ervani di PN Bantul,, Kamis (27/11/2014).
Ia juga kebingungan ketika ditanya soal alasan pemindahan Alfa yang sudah tiga tahun bekerja di Jolie Aksesoris. Berdasarkan surat mutasi, Alfa akan dipindah ke toko serupa yang dimiliki oleh keluarga pemilik toko Jolie.
Ayas mengaku, Jolie Aksesoris hanya ada di Yogyakarta. Namun karena untuk kelancaran kerja di Cirebon, Alfa kemudian diputuskan untuk dimutasi oleh perusahaan.
Menurutnya, selama ini Alfa juga kurang memenuhi standar kerja yang ada di Jolie Aksesoris. Di antara SPV dan pimpinan, Alfa dikenal sebagai provokator karena sering membela teman-temannya.
Perempuan yang menjabat Wakil Manajer sekaligus SPV ini justru tidak mau menjawab pertanyaan dari Penasihat Hukum terkait sikap provokator Alfa. "Mohon maaf Yang Mulia, apakah saya boleh menggunakan hak saya untuk tidak menjawab pertanyaan ini?" Pintanya.
Namun sayangnya, Ketua Majelis Hakim Sulistyo M Dwi Putro memintanya untuk tetap menjawab. Selain itu, meskipun sudah disumpah menggunakan kitab suci agama yang dianut, Ayas juga mengelak jika ayahnya adalah seorang Polisi.
"Tidak," tukas Ayas menjawab pertanyaan Penasihat Hukum Ervani. (tribunjogja.com)
