Polisi Temukan Alat Pendeteksi Kehamilan di Kos

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA -  "RANY itu anaknya pendiam, kalem, baik dan nggak neko-neko," kata Nia, salah seorang teman kos almarhum Rany Astkilia. Nia ditemui di rumah kos yang ditempati Rany di Dusun Panggungsari, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Kamis (11/9) sore.

"Saya kenal Rany kurang lebih setahun terahir, sejak dirinya masuk kos sini," imbuhnya. Walau tak terlalu akrab, selama setahun terakhir ini ia tidak pernah mendengar Rany terlibat masalah.

Terakhir kali Nia bertemu Rany seusai Idul Fitri. Mereka hanya bertukar kabar saja. Selama tiga bulan ini Rany jarang tinggal di kos, karena perkuliahan di STIM YKPN baru mulai lagi 22 September.

"Sebagian besar yang tinggal di sini mahasiswi STIM YKPN, dan mereka baru masuk lagi tanggal 22 September, jadi semua mahasiswinya pulang, termasuk Rany," aku gadis yang enggan ditulis nama lengkapnya.

Nia mengetahui kabar meninggalnya Rany dari polisi yang datang ke kos tersebut Rabu (10/8) sekitar pukul 15.00. Para petugas didampingi kerabat Rany masuk ke kamar, dan mengambil sejumlah buku harian, foto, dan alat pendeteksi kehamilan.

Ada dua test pack yang ditemukan, satu masih utuh, satunya sudah terpakai. Perihal test pack ini, Denis yang disebut-sebut pacar Rany, membantah alat itu milik pacarnya. Menurut Denis saat ditemui di Mapolres Sleman, alat itu milik teman Rany.

Sesudah kedatangan pertama, malam harinya sekitar pukul 24.00, polisi datang lagi untuk melihat kamar Rany. Tetapi jumlah polisi yang datang tidak sebanyak saat kedatangan mereka di sore hari.

Menurut Nia yang sudah dua tahun tinggal di rumah kos itu, Rany jarang membawa teman cowok ke kos. "Seingat saya, dia baru sekali membawa teman cowok ke kos," kata Nia. (tribunjogja.com)