In Depth News

20 Bus Armada Trans Jogja Masih Mangkrak

Trans Jogja selama ini menjadi angkutan andalan warga Yogyakarta maupun wisatawan sebagai moda transportasi massal dalam kota.

Penulis: dnh | Editor: tea
Tribun Jogja/Hendra Krisdianto
TRANS JOGJA - Halte Trans Jogja Jalan Senopati, Minggu (9/3/2014). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Trans Jogja selama ini menjadi angkutan andalan warga Yogyakarta maupun wisatawan sebagai moda transportasi massal dalam kota. Enam tahun beroperasi, sebagian bus milik Pemda DIY itu kini kondisinya mulai dirasakan kurang nyaman oleh penumpang.

Meskipun PT Jogja Tugu Trans (JTT) selaku pengelola Trans Jogja telah melakukan upaya perbaikan armada bus, namun hingga kini masih saja ditemukan bus yang kondisi fisiknya mulai rusak seperti pada bagian pintu maupun pendingin udaranya, pun menghasilkan asap knalpot hitam pekat.

Di tengah kebutuhan transportasi umum yang nyaman dan jangkauannya lebih luas, ironisnya
puluhan bus berwarna hijau kuning hingga kini masih terparkir di depan kantor Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor, Giwangan, Kota Yogyakarta. Bus tersebut adalah bus bekas armada Trans Jogja yang sejak akhir tahun kemarin dikembalikan oleh Pemda DIY kepada Pemkot Yogyakarta karena masa pinjam pakainya sudah habis.

Praktis dari akhir tahun hingga sekarang bus tersebut tidak termanfaatkan sesuai peruntukannya. Jumlahnya 20 armada. Bus-bus itu merupakan bus hibah dari Kementrian Perhubungan pada 2007 lalu, sebagai angkutan umum massal.

Menurut Wahyudi, penjaga keamanan UPT Pengujian Kendaraan Bermotor, sebelumnya bus eks Trans Jogja tersebut diparkirkan di Terminal Giwangan. Namun saat menjelang Lebaran, sebagian bus dipindah ke halaman UPT karena terminal akan digunakan untuk menampung arus mudik.

"Di sini hanya dititipkan, sebelumnya diparkirkan di Terminal Giwangan. Dipindah kesini sebelum Lebaran kemarin," kata Wahyudi kepada Tribun Jogja, Minggu (3/8) kemarin.

Menurut Wahyudi, sejak dipindah ke UPT petugas sering mengecek aset yang saat ini di bawah tanggung jawab Dinas Bagunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) Kota Yogyakarta. Seperti diketahui, 20 bus tersebut memang dititipkan kepada Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, namun tetap di bawah DBGAD Kota Yogyakarta, karena 20 bus tersebut adalah aset Pemkot.

Meski tak beroperasi untuk melayani penumpang, bus tetap harus dirawat. Dari catatan Tribun Jogja, Pemkot Yogyakarta menggangarkan sekitar Rp300 juta untuk biaya perawatan 20 bus tersebut. Sayangnya, hingga kini pemanfaatan 20 bus tersebut masih belum jelas.

Sejumlah wacana pemanfaatan bus itu muncul, di antaranya akan digunakan sebagai kendaraan pariwisata atau sebagai bus sekolah. Namun wacana tersebut terganjal sebab kendaraan pariwisata atau bus sekolah bukan termasuk angkutan umum massal sesuai nomenklatur hibah tersebut.

Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan lisan dari Kasubdit Jaringan Transportrasi Perkotaan Kementrian Perhubungan, Firdaus Rasyadsaat berkunjung ke Balai Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu. Saat itu Firdaus menyebutkan, sesuai nomenklatur hibah, bus tersebut tidak bisa difungsikan ke angkutan lain selain angkutan umum massal.

Namun kendala muncul, jika 20 bus tersebut akan digunakan sebagai transportasi massal, Pemkot Yogyakarta tidak memiliki UPT atau operator yang mengoperasikan bus itu sebagai angkutan umum massal. Maka, jalan satu-satunya diserahkan kembali kepada Pemda DIY yang bisa mengelola atau memiliki operator bus Trans Jogja dalam hal itu PT JTT. Wacana pengembalian ke Pemda DIY juga pernah dilontarkan Wali Kota Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti sebelumnya menyebutkan jika diserahkan kembali ke Pemda DIY maka harus memiliki hubungan hukum yang lebih jelas. "Kalau kami tidak bisa mengelola ya kami serahkan kepada yang bisa mengelola, namun dengan hubungan hukum yang lebih jelas. Yang bisa mengelola adalah provinsi," ujar Haryadi beberapa waktu lalu.

Seiring berjalannya waktu, bus tersebut tentu akan semakin dimakan usia dan tidak menutup kemungkinan akan rusak karena tak terpakai. Padahal sebelum diserahkan ke Pemkot, bus tersebut sudah diperiksa dan diperbaiki dan dalam kondisi yang baik.(dnh)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved