Pilpres 2014

Saling Klaim Menang, Mari Nantikan Keputusan 22 Juli

Komisi Pemilihan Umum (KPU) membutuhkan waktu lebih kurang dua pekan untuk merekap hasil pemilihan presiden 2014

Editor: tea
Kompas.com
Capres-cawapres Nomer urut 1 Prabowo-Hatta dan Capres-cawapres nomer urut 2 Jokowi-JK 

Ia meminta para pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut satu itu untuk tenang.

Menurut Mahfud, hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei itu hanyalah hasil sementara yang bisa berubah, sehingga ia meminta pendukung untuk mendapatkan hasil hitungan resmi dari KPU.

"Jangan sampai terprovokasi meski ada wilayah yang kita belum kuat, kita harap pendukung masih tetap optimis Prabowo-Hatta akan menang," ujarnya.

Tahan diri

Beragamnya hasil hitung cepat lembaga survei dengan agregat kemenangan yang tipis, lebih kurang lima persen, dan klaim kemenangan dari kedua belah kubu membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus menyeru agar kedua belah kubu mampu menahan diri tidak melakukan tindakan-tindakan yang membuat keadaan memanas.

Di kediapan pribadinya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Rabu sore, Presiden Yudhoyono meminta pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) serta para pemimpin dan elit untuk bisa memimpin pendukungnya masing-masing menahan diri terlebih dahulu sampai segala sesuatunya menjadi terang.

"Kapasitas saya sebagai presiden, sebagai Kepala Negara, yang tidak masuk ke kedua kubu, saya menyeru, berharap pihak-pihak tertentu, baik Pak Prabowo dan Pak Hatta dan timnya maupun Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla dan tim bisa menahan diri untuk tidak memunculkan ketegangan yang berlebihan di antara kedua massa pendukung. Apalagi gerakan-gerakan di lapangan yang sangat rawan terhadap konflik horizontal," katanya.

Ia menambahkan, bila kemudian hasil hitung cepat tersebut belum memperoleh kesimpulan yang sepaham maka diharapkan untuk menunggu hingga hasil hitungan sebenarnya dari KPU sebab, hasil KPU merupakan rujukan dari pemilihan presiden sesungguhnya.

Selain kepada kedua pasangan capres-cawapres, Kepala Negara juga menyerukan kepada rakyat Indonesia untuk turut serta menjaga situasi yang aman, tentram dan damai.

"Juga bisa menahan diri dari bentrokan, kekerasan horizontal atau tindakan yang mengganggu ketertiban," kata Presiden seraya mengapresiasi rakyat Indonesia yang telah menggunakan hak pilihnya dengan damai dan aman.

Sebelumnya, Presiden Yudhoyono yang menggunakan hak pilihnya Tempat Pemungutan Suara (TPS) 006 Cikeas, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, dengan di dampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono --yang menggendong cucunya, Airlangga Satriadi Yudhoyono-- serta putranya Edhie Baskoro Yudhoyono dan istrinya Siti Rubi Aliya Rajasa telah meminta para calon presiden untuk menerima hasil pemilihan presiden dengan lapang dada.

Ia mengatakan bagi mereka yang menang, maka ini adalah amanat dan tanggung jawab yang harus diemban dalam memimpin negeri ini, dan bekerja sebaik-baiknya.

Sementara bagi mereka yang kalah tetap lapang dada. "Bagi yang tidak terpilih harus bisa menerima secara ikhlas, karena kekalahan itu adalah kemenangan yang tertunda," kata Presiden.

Di tempat terpisah Menko Polhukam Djoko Suyanto menekankan kembali pesan Kepala Negara yang meminta semua pihak menunggu pengumuman resmi KPU tentang pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden 2014, yang akan disampaikan pada 22 Juli 2014.

"Perlu dipahami hasil hitungan cepat ini bukanlah hasil akhir dari proses pencoblosan pada Rabu ini," kata Djoko mengingatkan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved