Megaproyek Bandara Kulonprogo
Soal Bandara Baru, Hasto Akan Temui WTT Pekan Depan
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo melakukan pertemuan dengan kelompok warga pendukung rencana pembangunan bandara di Temon
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: tea
Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo melakukan pertemuan dengan kelompok warga pendukung rencana pembangunan bandara di Temon, Forum Rembug Warga Transparansi (FRWT), Jumat (2/5/2014) di pendopo Kecamatan Temon. Hasto juga berencana untuk menemui kelompok warga penolak bandara dalam waktu dekat.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengatakan bahwa dirinya sudah bertemu dengan sesepuh Wahana Tri Tunggal (WTT), Sarijo, pada Jumat pagi dan menyepakati untuk melakukan pertemuan dengan beberapa petinggi kelompok tersebut. Dirinya menyatakan sudah tiga kali bertemu dengan warga pesisir untuk membicarakan rencana pembangunan bandara. Namun baru sebatas bertemu dengan warga pro bandara dan kelompok abu-abu yangb belum diketahui keberpihakannya terhadap badnara tersebut.
“Untuk WTT, tadi pagi sudah ketemu satu pimpinannya dan bersedia untuk ketemu lebih lanjut. paling lambat selasa sudah ketemu lagi dan di antara itu saya akan bertemu dengan yang lainnya,” kata Hasto.
Dijelaskannya, pertemuan tersebut nantinya diharapkan bisa membuka ruang dialog. Di dalamnya tecakup pemahaman bahwa baik warga yang setuju maupun kontra, yakni terhadap pembangunan bandara adalah masyarakat Kulonprogo yang harus didengar aspirasinya. Pemkab Kulonprogo pun menurutnya menyikapi hal tersebut dengan pemahaman bahwa pembangunan bandara tidak akan mengganggu kesejahteraan masyarakat.
Pertemuan dengan FRWT tersebut dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopida) Kulonprogo serta Tim Persiapan Pembangunan Bandara Baru (P2B2) dari Angkasa Pura. Dalam poertemuan itu, Hasto memaparkan segala hal tentang rencana pembangunan badnara. Mulai dari latar belakang kebutuhan bandara baru di DIY hingga penetapan lokasi di Kulonprogo melalui hasil feasibility study (fs) Kmenterian perhubungan.
“Kami meminta agar tidak ada penekanan dan intimidasi antar pihak, baik yang pro maupun kontra bandara. Saya akan melanjutkan pertemuan secara periodik dengan masyarakat untuk menyelesaikan kegelisahan secara bertahap,” imbuhnya.
Ketua FRWT, Budi Setyo Raharjo mengatakan, masyarakat selama ini diresahkan isu yang tak sedap seputar bandara. Maka itu, pihaknya menginginkan ada penjelasan dari pemerintah serta menginginkan mega proyek tersebut bisa segera terealisasi. Adapun FRWT menurutnya berdiri atas inisiatif dari warga yang mendukung rencana pembangunan bandara yang diharapkan bisa menjadi forum komunikasi antara warga dan pemerintah.
“Kami mohonkan ada pencerahan supaya kami bisa pulang membawa info sejelas-jelasnya, bukan isu lagi dan dapat berguna untuk perkembangan berikutnya,” ujarnya.(*)