Aktivitas Vulkanik Merapi
Triyono Baru Kali Ini Dengar 31 Kali Dentuman Merapi
Petugas Pengamat Pos Babadan, Triyono mengatakan, pihaknya mencatat sekitar 31 dentuman yang terdengar dari arah Gunung Merapi.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: tea

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Petugas Pengamat Pos Babadan, Triyono mengatakan, pihaknya mencatat sekitar 31 dentuman yang terdengar dari arah Gunung Merapi. Dentuman tersebut, menurutnya terdengar cukup keras dan terekam di alat seismograf pos pengamatan Babadan yang berjarak 4,4 kilometer dari puncak Merapi.
Triyono menjelaskan, pada hari Selasa (29/4/2014) pihaknya mencatat ada 17 dentuman sejak pukul 00.00 hingga pukul 24.00. Sementara hingga pukul 10.00 tadi, tercatat ada 14 suara dentuman.
"Bunyinya Dem!. Terjadi berselang beberapa menit dan jam. Kami juga cocokkan di seismograf bunyi itu. Kemungkinan, bunyi tersebut berasal dari perut merapi," kata Triyono.
Dia juga mengatakan, selama mengamati Merapi belum pernah mendengar suara dentuman semacam ini. "Baru kali ini saya dengar dentuman seperti ini. Sebetulnya, sejak Sabtu (26/4/2014) sudah ada dentuman sekitar 09.00 pagi," paparnya.
Sejak berstatus waspada, pihaknya mengaku terus melakukan sosialisasi lewat jejaring radio panggil komunitas. Informasi terkini juga disampaikan ke warga melalui radio panggil tersebut. Apalagi, banyak relawan di wilayah Kabupaten Magelang yang siap melakukan sosialisasi ke warga.
Selain menghimbau warga agar tetap waspada dan tidak panik, Triyono juga mengatakan petugas pengamatan diintensifkan hingga 24 jam. Namun, hingga kini belum ada penambahan personel pengamat. Sementara, asap sulfatara tipis terpantau setinggi 350 meter dari puncak Merapi pagi tadi.
Sejumlah warga di Kabupaten Magelang yang berjarak lima hingga delapan kilometer dari puncak Merapi mengaku mendengar dentuman keras dan berkali-kali dari Gunung Merapi. Dentuman dari gunung yang kini berstatus waspada tersebut, terjadi sejak Selasa (29/4/2014) hingga Rabu (30/4/2014). (*)
Skandal Kuliner Terkait
Disegel, Bakpia Tidak Asli Jadi Buronan di Malaysia