Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Pasca Penerapan BPJS, RSUD Morangan Kebanjiran Pasien
Hal ini terjadi terutama untuk layanan persalinan. Pihak RSUD mengakui lima hingga 10 pasien bersalin tidak dapat dilayani
Penulis: pdg | Editor: Mona Kriesdinar
Laporan Reporter Tribun Jogja, Padhang Pranoto
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Imbas penerapan BPJS di RSUD Sleman mulai terasa, jumlah pasien yang datang mencapai 400 orang per hari sejak dua Januari 2014. Hal ini disampaikan oleh Dirut RS Morangan Joko Hastaryo, Senin (13/01/2014).
Dampaknya, jumlah pasien melebihi kapasitas kamar yang ada. Saat ini jumlah tempat tidur yang tersedia hanya 221, pihak rumah sakit berencana menggenapkan hingga berjumlah 250.
Hal ini terjadi terutama untuk layanan persalinan. Pihak RSUD mengakui lima hingga 10 pasien bersalin tidak dapat dilayani.
Mengatasi hal tersebut, dinas kesehatan Sleman telah mempersiapkan 26 tempat rujukan persalinan berupa Rumah sakit, maupun Puskesmas. Hal ini diterangkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Mafilindati Nuraini. Ia mengatakan, ibu hamil tidak perlu khawatir mengenai keadaan tersebut.
"Saya harap masyarakat tidak usah khawatir, fasilitas persalinan sudah dipersiapkan," ungkapnya.
Ia menambahkan, rujukan ke rumah sakit hanya untuk keadaan darurat.
Namun begitu, pelayanan terhadap ibu hamil dirumah sakit ini tetap diupayakan maksimal. Joko mengatakan pelayanan ibu hamil akan tetap dilayani, meskipun tidak menggunakan kartu BPJS.
Kedepan, selain berupaya menambah fasilitas tempat tidur secara bertahap. RS Murangan juga membangun fasilitas pelayanan terpadu.
Gedung yang direncanakan lima lantai tersebut, akan dijadikan pusat layanan terpadu yang meliputi pelayanan Poliklinik, IGD, ICU, ICCU, Laboratorium, Rehab Medik, radiologi, rekam medik, sanitasi, gizi dan sebagainya. Sementara, ruangan lama akan dijadikan tempat perawatan khusus lanjut usia Bangsal Geriyatri. (Pdg)