Pengusaha Persewaan Sepatu Roda Bingung Cari Tempat

Pengusaha sewa sepatu roda di Simpang Lima tak terima digusur Satpol PP

Penulis: bbb | Editor: Rina Eviana Dewi
Laporan Reporter Tribun Jogja, Bakti Buwono

TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG - Sejak Mei 2012, pertumbuhan olahraga rekreasi sepatu roda di  Semarang sangat pesat. Ratusan persewaan sepatu roda menjamur di pusat kota Semarang terutama di kawasan Simpang Lima dan Jl Pahlawan. Ribuan orang tumpah di dua daerah itu untuk bersepatu roda terutama pada malam hari.

Menjamurnya persewaan itu membuat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Semarang melakukan langkah represif. Terhitung, sejak September, satpol PP sudah merazia para penjaja sewa sepatu roda. Hal itu membuat paguyuban sepatu roda wong semarang tidak terima.

"Mereka dianggap kaki lima, padahal mereka adalah para pegiat sepatu roda. Ada yang klub, mantan atlit dan sebagainya.  Sempat ada kesepakatan untuk kawasan sepatu roda dialihkan ke kawasan jl Imam Barjo, tapi tidak layak, jalanan aspal dan tidak ada penerangan," kata juru bicara paguyuban itu, Suwardiyono, Senin (8/10/2012).

Ia mengatakan, saat ini ada sekitar 150 yang menyewakan sepatu roda. Sekitar 60 orang punya akses ke klub atau lembaga resmi olahraga sepatu roda. Memang tujuan awal untuk pembibit atlet sepatu roda.

Para anggota paguyuban pun punya komitmen untuk merawat tempat mereka menjual jasa. Misalnya, mereka akan memperbaiki lantai simpang lima yang rusak hingga membersihkan lantai simpang lima.

"Saat ini kami menunggu dihubungi pemkot Semarang untuk mencari solusi. Lagipula, selama ini tidak ada tempat berlatih yang disediakan untuk sepatu roda, dimana coba," katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved