Bandara Kulonprogo
Pemkab Akan Pertemukan Warga dengan PT Angkasa Pura
Pemkab Kulonprogo rencana mengadakan pertemuan antara warga empat desa dengan PT Angkasa Pura.
Penulis: Hari Susmayanti |
TRIBUNJOGJA.COM
,
KULONPROGO - Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo, Budi Wibowo mengatakan
pemerintah daerah akan mempertemukan warga masyarakat dari empat desa
yakni, Palihan, Sindutan, Jangkaran dan Glagah dengan PT Angkasa Pura. Pertemuan ini untuk menyukseskan rencana pembangunan bandara.
Pertemuan ini rencananya akan dilaksanakan setelah pihak pemda melakukan
sosialisasi terkait dengan hasil penyusunan study kelayakan yang sudah
selesai dilaksanakan oleh pihak Pustral UGM Yogyakarta. Setelah
mendapatkan informasi resmi mengenai hasil study kelayakan, masyarakat
diharapkan bisa menyampaikan surat kerelaan lahan miliknya digunakan
sebagai lokasi bandara kepada pihak PT Angkasa Pura.
“Kami merencanakan akan mempertemukan warga dengan pihak Angkasa Pura.
Dengan pertemuan ini nantinya diharapkan warga masyarakat bisa
memberikan pernyataan kerelaan lahannya dibebaskan guna kepentingan
pembangunan bandara sehingga rencana tersebut tetap dilaksanakan di
Kulonprogo,”katanya saat ditemui di kantornya, Senin(9/4/2012).
Guna menyukseskan rencana pembangunan bandara di wilayah Kulonprogo,
Budi meminta kepada masyarakat untuk mengkondisikan wilayahnya supaya
tidak muncul gejolak. Keberadaan bandara di wilayah Kulonprogo sangat
penting terutama dalam mendukung pembangunan. Untuk itu semua pihak
harus bisa menjaga agar tidak terjadi gejolak yang bisa menyebabkan
rencana tersebut gagal dilaksanakan di Kulonprogo.
“Warga dari empat desa tersebut harus mengkondisikan daerahnya dari
gejolak apapun terutama terkait dengan lahan yang akan digunakan sebagai
lokasi pembangunan bandara,”ujarnya.
Selain itu, jangan sampai ada spekulan tanah yang masuk ke masyarakat.
Jika ada spekulan tanah yang msuk dan mebeli tanah dalam jumlah yang
banyak, maka hal tersebut bisa mengganggu rencana pembangunan bandara.
Menurut Budi, dari informasi yang diperolehnya, saat ini di dalam
masyarakat sudah terjadi gejolak terutama yang berkaitan dengan
pemukiman warga yang terkena proyek tersebut. Masyarakat khawatir jika
nantinya akan ditransmigrasikan ke luar daerah sehingga tidak bisa
mengambil keuntungan dari keberadaan bandara.Dirinya menegaskan, wacana
transmigrasi tersebut tidak pernah ada. Untuk itu warga tidak perlu
khawatir terkait dengan isu yang sedang berkembang tersebut.
“Tidak ada wacana itu,”tegasnya. (www.tribunjogja.com)