Yogya Art & Culture

Ini lho Pawang Hujan Kirab Ki Ageng Wonolelo

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seorang lelaki tua duduk sendirian di kursi dekat pintu masuk Balai Desa Widodomartani, Ngemplak

Editor: Setya Krisna Sumargo
zoom-inlihat foto Ini lho Pawang Hujan Kirab Ki Ageng Wonolelo
TRIBUNJOGJA.COM/BAKTI BUWONO
Laporan : Bakti Buwono Budiastyo

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seorang lelaki tua duduk sendirian di kursi dekat pintu masuk Balai Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Jumat (13/1/2011). Ia menghisap rokok kretek di mulutnya. 

Setiap kali puntungnya habis,  tangannya langsung masuk ke kantong baju dan mengambil rokok baru. "Tiga kali tiupan rokok, awan minggir," kata Sugi Sukir (82), orang yang mengaku sebagai pawang hujan pada acara Kirab Pusaka dan Saparan Ki Ageng Wonolelo itu.

Kakek asal Klaten itu menuturkan untuk mempersiapkan hari ini ia harus berpuasa selama tiga hari.  "Puasa saya itu Selasa mutih satu hari, Rabu puasa dari jam 6 pagi sampai jam 12 malam, dan Kamis  mutih lagi," kata pria yang lahir pada tahun 1928 itu.

Kakek  dari 24 cucu ini harus bersepeda selama kurang lebih sejam dari tempat tinggalnya di Dusun Puligede,  Klaten, agar sampai ke Desa Widodomartani ini. "Saya berangkat pukul tujuh karena harus sampai sini pukul delapan," ujar abdi dalem Kraton Yogyakarta itu.

Ia menuturkan meminta pada Ki Sapu Jagat agar cuaca cerah. "Pertama Al Fatihah dulu terus sebut, eyang Merapi, eyang Bodonoyo, eyang Canggah saya, baru  eyang Sapu Jagat," ujarnya menjelaskan urutan doa yang dipanjatkannya hari ini.

Kakek yang sudah dua  tahun menjadi pawang hujan acara kirab ini menambahkan, ia membutuhkan beberapa kelengkapan untuk ritualnya tersebut. 

"Kembang liman, kembang setaman, dan menyan, saya taruh di muka kuburan Ki Ageng  Wonolelo," kata kakek yang harus dipendam di tanah selama tujuh hari agar bisa menjadi pawang hujan itu.

Selama acara ia akan berkeliling dan ikut rombongan acara ke pemakaman Ki Ageng Wonolelo hingga acara selesai. Ia tidak tahu akan dibayar berapa pada setiap acara yang dipawanginya. "Terserah," ujarnya.(*)
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved