RUUK DIY

Demokrat Ra Jelas

Berbagai teriakan, umpatan, ejekan mengiringi pernyataan sikap FD

Laporan Wartawan Tribun Jogja : Agung Ismiyanto


TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Berbagai teriakan, umpatan, ejekan terdengar mengiringi pembacaan pernyataan sikap dari Fraksi Demokrat di Gedung DPRD Gunungkidul, Rabu (05/01/2001). 

Para perangkat desa dan masyarakat yang berada di luar ruangan meneriakkan umpatan "huuuu" sebagai ungkapan kekecewaan pada partai binaan SBY yang menggugat keistimewaan Daerah IstimewaYogyakarta (DIY). Hujatan "kesuwen" (terlalu lama.red) juga mengiringi setiap pembacaan pernyataan sikap yang dibacakan oleh Anggota Komisi A dari Partai Demokrat, Gunungkidul, Ir. Chairul Nazmi Siregar. Frase lain yang terlontar, "tidak tahu sejarah!" 

Pembacaan keputusan politik partai Demokrat ini ternyata tidak menuju keputusan yang tegas. Banyak elemen masyarakat yang mengatakan, pernyataan dari Demokrat berbelit-belit dan tidak fokus. kata mereka, "mubeng-mubeng" (berputa-putar.red), atau lainnya berujar "ra jelas" (tidak jelas.red). Bahkan ketika pernyataan sikap selesai dibacakan, nyaris tanpa tepuk tangan dari para perangkat desa.

Ada juga yang mengumpat, "lihat aja 2014" kata seorang bapak yang berpakaian rapi sambil berlalu. Di luar hiruk pikuk sidang yang berada di dalam ruangan, para perangkat desa dan elemen masyarakat tampak kritis mencermati setiap pembacaan Nazmi.

Pengamat dan pelestari Budaya Jawa, Yuwono, mengatakan bahwa keistimewaan DIY itu adalah penetapan. Menanggapi pernyataan sikap Partai Demokrat ia hanya mengatakan bahwa pernyataan Demokrat miring dan tidak seperti partai yang lain. "Demokrat hanya takut dengan jalur partainya, " tegas bapak berpakaian adat Jawa yang juga dikenal sebagai salahsatu budayawan Gunungkidul tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved